Batik Geblek Renteng lahir dari kreativitas Ales Candra Wibawa, seorang siswa SMA Negeri 1 Wates, yang memenangkan lomba desain batik khas Kulon Progo pada tahun 2012. Motif ini terinspirasi dari makanan tradisional 'geblek' yang berbentuk angka delapan, melambangkan jumlah desa dan kelurahan di Kulon Progo yang berjumlah 88. Kata 'renteng' berarti saling berkait, mencerminkan ikatan kuat antarwarga Kulon Progo.
Sejak diresmikan pada 6 Mei 2012, Batik Geblek Renteng menjadi identitas resmi Kulon Progo, digunakan sebagai seragam oleh pelajar dan ASN. Motif ini tidak hanya memperindah kain, tetapi juga mengandung filosofi mendalam tentang kerja keras, kebersamaan, dan harapan akan masa depan yang lebih baik.
Bupati Kulon Progo saat ini, Agung Setyawan, mengaku bahwa penghapusan motif Geblek Renteng dilakukan atas perintah langsung dari Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X. Motif Geblek Renteng dianggap terlalu kuat dikaitkan dengan masa kepemimpinan Bupati Kulon Progo sebelumnya, Hasto Wardoyo.
Selain itu, motif ini dinilai tidak mencerminkan budaya dan identitas Yogyakarta secara keseluruhan, sehingga Pemerintah Kabupaten Kulon Progo memutuskan untuk menggantinya dengan motif Gunungan Pare Anom yang lebih sesuai dengan gagrag Ngayogyakarta.
Namun, keputusan Bupati Kulon Progo Agung untuk menghapus penggunaan motif ini dari seragam resmi menimbulkan kekhawatiran akan hilangnya simbol budaya yang telah mengakar dalam kehidupan masyarakat.
Berikut Popmama.com akan mengajak Mama untuk mengenal batik Geblek Renteng, yang dihapus Bupati Kulon Progo Agung. Yuk, simak informasinya, Ma!
