Ada berbagai macam pola yang dihasilkan dari teknik shibori. Akan tetapi, secara umum teknik pewarnaan yang biasa digunakan ada 6 teknik:
1. Miura shibori
Teknik pewarnaan ini sangat cocok dilakukan untuk seseorang yang baru mencoba teknik shibori. Ia hanya membutuhkan seuntai benang, kain putih, dan pewarna. Motif dan ikatan bisa dilakukan secara bebas tanpa memikirkan pola.
2. Kanoko shibori
Teknik pewarnaan kanoko shibori dilakukan dengan melipat terlebih dahulu di bagian tertentu pada kain. Setelah itu, barulah kain diikat secara acak.
3. Arashi shibori
Arti kata arashi adalah badai. Sesuai dengan namanya, motif yang dihasilkan berbentuk seperti badai. Motif badai tersebut tercipta dari teknik yang melilitkan kain pada sebuah batang atau pipa secara diagonal.
4. Itajime shibori
Mirip dengan teknik arashi shibori, teknik shibori juga menggunakan batang atau pipa. Namun, teknik itajime memerlukan dua buah batang atau pipa untuk menjepit kain dan kemudian diikat. Teknik ini akan menghasilkan motif kotak-kotak.
5. Nui shibori
Teknik nui shibori agak berbeda dari teknik sebelumnya yang menggunakan lipatan atau ikatan. Namun, teknik nui shibori menggunakan pola jahitan untuk membentuk pola akhir pada kain. Sehingga, hasil akhir akan mengikuti pola jahitan.
6. Kumo shibori
Teknik kumo shibori ini akan memberikan hasil akhir yang membentuk seperti jaring laba-laba. Teknik ini akan memberikan harga tinggi pada kain yang dihasilkan. Teknik ini dilakukan dengan cara bagian tertentu dilipat dengan pola tertentu lalu diikat.
Teknik shibori mulai diminati banyak orang untuk mengisi waktunya selama berada di rumah. Bahkan, tidak sedikit juga yang akhirnya menjadikan hal ini sebagai peluang bisnis. Tentu hal ini bisa menjadi inspirasi Mama untuk melakukan hal positif dan juga bisa menghasilkan.