Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Pengaruh Konsumsi Gula Berlebihan pada Kulit, Bikin Cepat Keriput
Freepik/jcomp

Intinya sih...

  • Kulit cepat keriput dan kehilangan elastisitas

  • Jerawat semakin mudah muncul

  • Kulit lebih mudah meradang

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Gula menjadi perisa makanan yang kerap digunakan sehari-hari. Tetapi jika dikonsumsi berlebihan dampaknya bisa memperburuk kesehatan tubuh, termasuk kesehatan kulit.

Dilansir dari studi penelitian tentang dampak konsumsi gula secara berlebihan yang dipublikasikan di Journal of Education, Health and Sport, terlalu banyak gula memicu proses biologis yang berdampak pada elastisitas, kelembapan, dan keseimbangan hormon kulit.

Hasilnya dapat terlihat dalam bentuk kerutan lebih cepat, jerawat membandel, kulit kusam, hingga rambut rontok. Efeknya bahkan bisa muncul lebih cepat dibanding tanda-tanda penuaan alami.

Mama mungkin merasa kulit sudah dirawat dengan skincare, namun dengan konsumsi gula yang berlebih justru dapat menghambat hasil perawatan itu sendiri.

Maka dari itu, penting memahami pengaruh konsumsi gula berlebihan pada kulit yang telah Popmama.com rangkumkan berikut ini. Yuk, simak penjelasannya!

1. Kulit cepat keriput dan kehilangan elastisitas

Freepik

Menurut studi dalam Journal of Education, Health and Sport, gula berlebih dalam tubuh memicu proses glikasi, yaitu kondisi ketika molekul gula menempel pada protein penting seperti kolagen dan elastin.

Kolagen berfungsi menjaga kekencangan kulit, sedangkan elastin membuat kulit tetap lentur. Saat keduanya terganggu, kulit menjadi lebih mudah kendur, berkerut, dan menua sebelum waktunya.

Kondisi ini membuat wajah tampak lebih lelah meski Mama sudah cukup tidur atau menggunakan produk perawatan. Kerutan halus pun dapat muncul lebih cepat, terutama di area dahi, mata, dan sekitar mulut.

2. Jerawat semakin mudah muncul

Freepik

Asupan gula tinggi meningkatkan kadar insulin dan hormon IGF-1, yang keduanya mendorong produksi minyak berlebih di kulit. Minyak ini bercampur dengan sel kulit mati dan kotoran sehingga pori-pori lebih cepat tersumbat.

Kondisi tersebut membuat jerawat lebih mudah muncul bahkan pada kulit yang sebelumnya jarang berjerawat. Tidak hanya itu, gula juga memicu peradangan yang membuat jerawat lebih merah, sakit, dan lama untuk sembuh.

Hal ini sebagai pemicu mengapa jerawat dapat muncul meski Mama sudah rajin membersihkan wajah. Akibatnya, kulit menjadi lebih rentan berjerawat dan sulit pulih.

Konsumsi gula berlebihan menjadi slaah satu pemicu kuat yang memperparah masalah jerawat di wajah.

3. Kulit lebih mudah meradang

Freepik

Selain jerawat, konsumsi gula berlebih juga menyebabkan peradangan kronis pada kulit. Dilansir dari studi yang sama, disebutkan bahwa gula dapat meningkatkan produksi radikal bebas yang merusak sel-sel kulit sehat.

Dampaknya, kondisi kulit sensitif seperti eksim dan psoriasis jadi lebih sering kambuh. Peradangan ini juga membuat kulit lebih gampang kemerahan, gatal, atau terasa panas.

Bahkan luka kecil di kulit bisa lebih lama sembuh bila tubuh terlalu sering terpapar gula. Mama yang mempunyai kulit sensitif tentu akan merasa lebih mudah mengalami iritasi.

Dengan begitu, gula tentu menjadi salah satu pemicu utama masalah peradangan kulit yang sulit dikendalikan

4. Membuat kulit tampak kusam

Freepik

Konsumsi gula berlebihan juga dapat membuat wajah kehilangan kilau sehat alaminya. Hal ini terjadi karena glikasi merusak serat kolagen sehingga aliran darah ke kulit tidak maksimal.

Akibatnya, kulit tampak kusam, pucat, dan tidak segar meski sudah memakai skincare pencerah. Menurut studi yang sama, kerusakan kolagen akibat gula sering membuat kulit terlihat lebih cepat menua.

Kondisi ini juga dapat menurunkan kepercayaan diri karena wajah menjadi tampak lelah. Banyak orang mengira kulit kusam hanya akibat kurang tidur, padahal asupan gula juga berdampak besar pada perubahan tampilan kulit ini.

Dengan menjaga konsumsi gula, kulit akan tampak lebih bercahaya secara alami.

5. Berdampak pada kulit kepala

Freepik

Dampak gula berlebih tidak hanya terlihat di wajah, tetapi juga pada kulit kepala.

Studi yang dipublikasikan dalam Journal of Education, Health and Sport, menunjukkan bahwa minuman manis yang dikonsumsi berlebihan berkaitan dengan meningkatnya risiko kebotakan dini.

Gula berlebih mengganggu metabolisme sel rambut sehingga pertumbuhannya terhambat dan lebih mudah rontok. Kulit kepala pun jadi lebih berminyak, membuat rambut lepek dan tidak bervolume.

Kondisi ini bisa semakin parah bila tidak diimbangi dengan pola makan sehat. Rambut yang rontok terlalu banyak tentu bisa memengaruhi rasa percaya diri sehari-hari.

Pengaruh konsumsi gula berlebihan pada kulit bisa sangat luas, mulai dari mempercepat keriput, memicu jerawat, menyebabkan peradangan, membuat kulit kusam, hingga menimbulkan rambut rontok.

Studi yang dilansir dari Journal of Education, Health and Sport, menegaskan bahwa semua efek ini berasal dari glikasi, peradangan, dan gangguan metabolisme akibat gula.

Karena itu, penting untuk lebih bijak dalam mengatur asupan gula agar kulit mama tetap sehat dan awet muda.

Editorial Team