Penjelasan Lengkap Hijab Punuk Unta menurut Pendapat Ulama dan Hadis

Rupanya, hukum hijab punuk unta merujuk pada sebuah hadis riwayat muslim. Hal itu memunculkan beberapa pendapat dari kalanggan ulama.

صنفان من اهل النار لم ارهما قوم معهم سياط كاذناب البقر يضربون بها الناس ونساء كاسيات عاريات مميلات مايلات رءوسهن كاسنمة البخت المايلة لا يدخلن الجنة ولا يجدن ريحها وان ريحها ليوجد من مسيرة كذا وكذا-رواه مسلم

"Terdapat dua golongan penduduk neraka yang belum aku melihat keduanya yaitu kaum yang membawa cemeti seperti ekor sapi untuk mencambuk manusia (maksudnya penguasa yang dzalim), dan perempuan-perempuan yang berpakaian tapi telanjang, cenderung kepada kemaksiatan dan membuat orang lain juga cenderung kepada kemaksiatan. Kepala-kepala wanita itu seperti punuk unta yang berlenggak-lenggok. Mereka tidak masuk surga dan tidak mencium bau wanginya. Padahal bau wangi surga itu tercium dari jarak perjalanan sekian dan sekian waktu (jarak jauh sekali)." (HR. Muslim)

Seperti yang digambarkan dalam hadis, dijelaskan bahwa golongan yang akan masuk neraka adalah para perempuan yang berpakaian namun pakaiannya tidak menutupi aurat, tidak data menjalankan perinta dan larangan Allah SWT, serta mengajarkan orang lain untuk meniru mereka.

Dalam kalimat hadis berbunyi "kepala-kepala mereka seperti punuk unta yang miring" kerap dikaitkan dengan para perempuan yang memakai hijab, tetapi kelihatan rambutnya menonjol di atas kepala.

Penggambaran hadis ini sukses memunculkan sejumlah pendapat dari kalangan ulama. Melansir dari laman NU Online, berikut pendapat para ulama:

1. Menurut An-Nawawi, maksud menyerupai punuk unta adalah membesar-besarkan kepala dengan kain yang digelung di atas kepala dan bukan di belakang kepala.
2. Berdasarkan penjelasan Imam Al-Qurtubi, punuk unta merujuk pada lipatan atau gulungan, baik rambut maupun kain, yang diangkat ke atas kepala dengan tujuan berhias atau mempecantik diri. Hal ini termasuk salah satu larangan berpakaian dalam Islam.
3. Menurut Al-Marizi, para perempuan suka memandang laki-laki, tidak menjaga pandangan sehingga tidak menundukkan kepala mereka.
4. Berdasarkan pendapat Al-Qadli 'Iyadl, para perempuan itu memilin jalinan rambut dan mengikatnya sampai ke atas kemudian mengumpulkannya di tengah kepala. Sehingga, menyerupai punuk unta.

Perlu diketahui, menutup aurat berarti menandakan kamu juga perlu menyembunyikan lekuk tubuh. Apabila lekuk tubuh terlihat, maka sama saja haram.

Buya Yahya selaku ulama pernah mengatakan bahwa sudah seharusnya perempuan muslim tidak membuat bagian kepalanya tampak lebih tinggi, layaknya punuk unta. Apalagi, jika memang sengaja diberi aksesori tambahan demi memberi tonjolan lebih.

Pasalnya, Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwa mereka yang mengenakan jilbab seperti punuk unta akan dijauhkan dari rahmat Allah. Meski begitu, mengikat rambut ke belakang selagi memakai hijab tetap diperbolehkan.

Itu dia penjelasan hijab punuk unta menurut pendapat ulama dan hadis. Dengan demikian, dapat disimpulkan dari pendapat para ulama dan hadis bahwa hukum hijab punuk unta termasuk dilarang dalam Islam.

Sebab, hal itu membuat kain yang digunakan ditarik ke atas kepala, sehinga timbul tonjolan yang berlebihan di atas kepala. Semoga informasi ini bisa menjadi ilmu baru bagi para perempuan muslim, ya!