Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App

Tidak jarang merasa frustrasi ketika komedo tetap muncul meskipun sudah sering melakukan peeling. Pernahkah Mama mengalami hal ini? Jika iya, Mama tidak sendirian.

Ada sejumlah faktor yang mungkin menjadi penyebabnya, mulai dari frekuensi peeling yang kurang tepat hingga pilihan produk yang mungkin tidak sesuai dengan kebutuhan kulit Mama. Selain itu, ada juga kebiasaan sehari-hari yang tampaknya sepele, namun sebenarnya bisa memperparah kondisi komedo.

Berikut Popmama.com berikan  Kenali, 7 penyebab komedo tak hilang meski sering peeling dan cara mengatasinya.

1. Peeling yang terlalu sering atau kasar

Peeling, atau pengelupasan kulit, merupakan proses yang membantu mengangkat sel kulit mati dan merangsang regenerasi sel kulit baru. Namun, jika dilakukan terlalu sering atau menggunakan produk yang tidak sesuai, peeling dapat membawa beberapa dampak negatif pada kulit

Salah satunya menggunakan produk yang terlalu kasar dapat menyebabkan iritasi pada kulit. Iritasi ini bisa memicu produksi minyak berlebih sebagai respons, yang justru memperburuk komedo.

2. Tidak menggunakan pelembap setelah peeling

Peeling dapat membuat kulit kering, dan jika tidak diimbangi dengan penggunaan pelembap yang sesuai, kulit dapat mengalami dehidrasi.

Kulit yang kering sering kali merespons dengan memproduksi lebih banyak minyak untuk mengimbangi kekurangan kelembapan tersebut. Namun, produksi minyak berlebih ini justru dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan komedo, serta memperburuk kondisi kulit secara keseluruhan.

Selain itu, tanpa pelembap, kulit yang telah dikelupas bisa menjadi lebih rentan terhadap iritasi, sensitivitas, dan bahkan infeksi. Pelembap membantu mengunci kelembapan, mempercepat proses regenerasi kulit, dan melindungi kulit dari faktor-faktor eksternal yang dapat merusak.

Oleh karena itu, penting untuk Mama selalu menggunakan pelembap setelah peeling agar kulit tetap sehat, seimbang, dan terhindar dari masalah seperti komedo.

3. Kebiasaan lain yang mengganggu

Meskipun peeling secara rutin dapat membantu mengangkat sel-sel kulit mati dan mencegah komedo, faktor-faktor lain tetap bisa berkontribusi pada munculnya komedo. Misalnya, kebiasaan sering menyentuh wajah dengan tangan yang tidak bersih dapat memindahkan kotoran dan bakteri ke kulit, yang pada akhirnya dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan komedo.

Selain itu, penggunaan produk kosmetik yang mengandung bahan komedogenik atau menyumbat pori-pori dapat memperburuk kondisi kulit, membuat komedo lebih sulit diatasi meskipun peeling dilakukan secara teratur.

Kebiasaan tidak membersihkan wajah dengan benar juga memainkan peran penting dalam perkembangan komedo. Jika sisa-sisa makeup, kotoran, atau minyak tidak dihilangkan dengan baik saat membersihkan wajah, pori-pori bisa tetap tersumbat, menyebabkan penumpukan sebum dan sel-sel kulit mati.

Hal ini membuat peeling menjadi kurang efektif dalam mencegah komedo jika tidak disertai dengan rutinitas pembersihan wajah yang baik. Untuk hasil optimal, penting untuk Mama menjaga kebersihan kulit secara menyeluruh dan menghindari faktor yang dapat menyumbat pori-pori.

4. Faktor hormonal

faktor hormonal memainkan peran penting dalam produksi minyak berlebih di kulit. Fluktuasi hormon, terutama selama masa pubertas, siklus menstruasi, atau stres, dapat merangsang kelenjar sebaceous untuk memproduksi lebih banyak sebum.

Sebum yang berlebihan ini bisa menyumbat pori-pori dan menyebabkan komedo, bahkan jika rutinitas peeling dilakukan secara teratur. Kondisi ini menunjukkan bahwa meskipun peeling membantu mengangkat sel-sel kulit mati, faktor hormonal tetap mempengaruhi kesehatan kulit secara signifikan.

Selain itu, ketidakseimbangan hormon seperti pada kondisi medis tertentu, seperti PCOS (polycystic ovary syndrome), juga dapat menyebabkan masalah kulit yang sulit diatasi hanya dengan peeling.

Oleh karena itu, mengatasi komedo secara efektif sering kali memerlukan kombinasi peeling, perawatan topikal, dan manajemen faktor hormonal untuk mencapai hasil yang optimal.

5. Komedo putih ( whiteheads )

Terkadang, komedo yang tertutup atau whiteheads lebih sulit diatasi hanya dengan peeling karena lapisan kulit yang menutupi komedo menghalangi produk peeling untuk mencapai inti dari pori-pori.

Whiteheads terbentuk ketika sebum dan sel-sel kulit mati terperangkap di dalam pori-pori yang tertutup oleh lapisan kulit, sehingga mencegah bahan aktif dari peeling untuk berfungsi secara efektif di dalam pori-pori. Ini membuat proses pengelupasan yang dilakukan pada permukaan kulit tidak cukup untuk mengatasi komedo yang terperangkap.

Selain itu, komedo yang tertutup cenderung lebih membandel karena tidak teroksidasi seperti blackheads, sehingga memerlukan pendekatan perawatan yang lebih mendalam untuk membersihkannya.

Peeling biasanya efektif untuk mengangkat sel-sel kulit mati di permukaan, tetapi untuk mengatasi whiteheads, mungkin perlu menggunakan metode tambahan seperti ekstraksi, penggunaan produk dengan bahan aktif seperti asam azelaic, asam salisilat  atau perawatan profesional yang disarankan dokter.

Pendekatan ini membantu membuka pori-pori dan mengatasi penyebab utama whiteheads secara lebih efektif.

6. Tidak memakai retinolic acid setelah peeling

Penting untuk menggunakan retinoid, termasuk retinoid asam seperti retinoic acid, setelah peeling karena retinoid memiliki kemampuan luar biasa dalam mempercepat proliferasi sel dan mempercepat pergantian sel kulit.

Setelah peeling, lapisan kulit yang baru terpapar mungkin membutuhkan dorongan tambahan untuk mempercepat proses regenerasi dan penyembuhan. Retinoid bekerja dengan merangsang produksi sel kulit baru, meningkatkan laju peremajaan kulit, dan membantu memperbaiki tekstur serta kecerahan kulit secara keseluruhan. Ini sangat bermanfaat setelah peeling karena membantu memastikan kulit baru yang terbentuk lebih sehat dan lebih rata.

Selain itu, retinoid juga berfungsi untuk menjaga hasil peeling dengan mengurangi penumpukan sel kulit mati dan mencegah pori-pori tersumbat, yang bisa mengurangi kemungkinan komedo dan jerawat.

Dengan mengintegrasikan retinoid ke dalam rutinitas perawatan setelah peeling, Mama dapat memaksimalkan manfaat dari eksfoliasi yang telah dilakukan dan memastikan bahwa kulit tetap bersih, segar, dan lebih mudah dalam proses peremajaan. Retinoid membantu meningkatkan efek peeling, menjadikannya langkah penting dalam regimen perawatan kulit untuk hasil yang optimal.

7. Tidak membersihan komedo

Tidak membersihkan komedo dengan benar dapat menyebabkan masalah kulit yang lebih serius. Pembersihan komedo sebaiknya dilakukan oleh tenaga ahli di klinik atau dokter kulit untuk memastikan prosedur dilakukan dengan cara yang aman dan efektif.

Tenaga ahli memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk menggunakan teknik dan alat yang tepat, sehingga meminimalkan risiko iritasi, infeksi, atau kerusakan pada kulit.

Proses ini sering melibatkan ekstraksi komedo dengan hati-hati dan mungkin diikuti dengan perawatan tambahan untuk menenangkan kulit dan mencegah munculnya komedo baru.

Melakukan pembersihan komedo sendiri atau menggunakan metode yang tidak tepat dapat menyebabkan komplikasi seperti peradangan, infeksi, atau bahkan pembentukan bekas jerawat.

Oleh karena itu, Mama penting untuk mempercayakan pembersihan komedo kepada profesional yang berpengalaman agar hasilnya maksimal dan risiko terhadap kesehatan kulit dapat diminimalkan. Selain itu, dokter atau ahli kulit dapat memberikan saran yang tepat tentang rutinitas perawatan kulit lanjutan untuk menjaga kulit tetap bersih dan sehat setelah pembersihan.

Editorial Team