Dr. Marisa Garshick, dokter kulit bersertifikat, menjelaskan bahwa kerutan di leher dapat terbentuk karena kombinasi faktor internal dan eksternal. Faktor internal, seperti genetika dan penuaan, sebagian besar berada di luar kendali kita.
Namun, faktor eksternal, termasuk paparan sinar matahari dan merokok, berdampak signifikan pada kesehatan kulit. Faktor-faktor ini merusak kolagen dan elastin, protein penting untuk kulit awet muda, yang menyebabkan peningkatan kerutan.
Salah satu faktor signifikan lainnya yang menyebabkan munculnya kerutan di leher adalah seringnya melihat ponsel dan layar lainnya. Gerakan berulang ini dapat menyebabkan "tech neck", yang ditandai dengan terbentuknya lipatan horizontal yang semakin menonjol seiring berjalannya waktu. Fenomena ini menjelaskan mengapa dokter kulit mengamati munculnya kerutan di leher pada pasien yang berusia 20an.
Dr. Levine juga menjelaskan mengenai garis-garis vertikal pada leher. Sebagian besar garis-garis tersebut merupakan konsekuensi penuaan yang tidak dapat dihindari.
Seiring bertambahnya usia, otot platisma di leher kehilangan elastisitas dan mengendur, sementara tepinya menjadi lebih menonjol. Kombinasi faktor-faktor ini berkontribusi terhadap munculnya garis-garis vertikal.