Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Pexels/ Gustavo Fring
Pexels/ Gustavo Fring

Masuk usia 40-an, salah satu hal yang kerap menjadi permasalahan adalah kulit yang kusam, munculnya dark spot, hingga kulit yang kendur. Hal ini membuat berbagai klinik kecantikan berlomba menawarkan perawatan terbaiknya, salah satunya adalah perawatan tarik benang benang. 

Tarik benang merupakan prosedur kosmetik non-bedah yang mengangkat dan mengencangkan kulit agar terlihat lebih muda. Tarik benang juga merangsang produksi kolagen tubuh.

Kolagen menciptakan kulit yang lebih kencang dan kenyal dan secara alami berkurang seiring bertambahnya usia. Prosedur tarik benang memiliki pemulihan yang cepat dengan komplikasi minimal.

Bagi kamu yang masih penasaran dengan perawatan tarik benang, berikut ini Popmama.com akan mengulas seputar perawatan pengencangan kulit wajah menjadi lebih glowing dan muda dalam waktu yang instan. 

1. Apa itu perawatan tarik benang?

Dok. PT Regenesis Indonesia

Dilansir dari my.clevelandclinic.org, tarik benang adalah prosedur non-bedah yang mengangkat kulit yang kendur dan menua serta merangsang produksi kolagen untuk membuat wajah atau leher tampak lebih muda.

Ahli bedah plastik menempatkan benang kelas medis di bawah kulit untuk menarik kulit ke posisinya. Utas ini mengaktifkan respons penyembuhan alami tubuh, memicu peningkatan kolagen. Benang yang digunakan ada beberapa bahan dan panjang yang berbeda.

Tidak seperti facelift, thread lift adalah prosedur nonsurgical yang menciptakan pengencangan dengan perubahan yang lebih halus. Perawatan ini sering disebut "pengangkatan wajah waktu makan siang" karena ini menggunakan prosedur yang cepat dengan down time yang minimal.

Di Asia, banyak masyarakat yang menggemari tindakan estetik thread lift. Namun, banyaknya informasi yang salah membuat pasien-pasien di Indonesia takut akan tindakan ini. Apabila tindakan ini dilakukan
oleh dokter yang tepat maka akan sangat aman dan hasilnya instan. Tindakan benang ini bisa juga untuk pasien yang menginginkan hidung mancung dan hasilnya natural dan menawan meski sudah memasuki usia matang.

2. Tren perawatan ini dipelopori oleh Korea Selatan

Pexels/cottonbro

Gempuran hiburan dari Korea Selatan baik dari musik maupun drama yang menampilkan para artis dari negeri gingseng ini membuat penonton di Indonesia penasaran dengan perawatan yang dilakukan mereka yang tampil glowing di layar kaca. 

Ternyata, Korea selatan merupakan Negara pelopor tindakan thread lift. Negeri gingseng merah ini sangat terbuka dengan adanya update terutama di bidang estetik. Korean look menjadi trademark dari Korea Selatan, yang menunjukkan pesonanya dengan bentuk garis rahang yang tegas, tanpa kerutan, dan hidung mancung natural.

Untuk mendapatkan penampilan ini, tindakan tarik benang menjadi solusi kata Dr Farrah Erman Marketing Manager Ultra V Hiko PCL saat membuka Press Conference pada Minggu, 19 Februari 2023 lalu. 

Emmy Noviawati Selaku President Direktur PT Regenesis Indonesia menyampaikan bahwa kedatangan Dr Kwon Han Jin yang merupakan pelopor thread lift di Korea Selatan, dan juga memproduksi benang Ultra V Lift yang digunakan di seluruh belahan dunia. 

Dr Kwon Han Jin merupakan pembicara dan trainer bersama dengan dr Tan Yuanita dan dr
Junivan Lindra M Biomed (AAM) membagikan pengalaman dalam treatment treadlift. Ribuan pasien sudah ditangani oleh mereka, dan dapat dilihat hasilnya sangat natural dan sempurna. Dan yang pasti aman.

3. Bedasarkan hasil survei, hampir 80% pasien memilih perawatan ini sejak tahun 2021 demi tampil maksimal saat zoom meeting

Pexels/Mikhail Nilov

Saat masa pandemi, sejak 2020 hingga 2021 masih banyak perusahaan atau meeting menyarankan pertemuan secara online demi mengurangi perkumpulan secara langsung. Hal ini membuat banyak orang yang ingin tampil memesona meski di layar kaca. 

Hasil survey Lebih dari 100 board-certified dermatologists (Dokter Spesialis kulit ) yang berasal dari berbagai Negara dalam International Journal of Women's Dermatology tahun 2021 mengatakan bahwa di era spesial ini terjadilah "Zoom dysmorphia" dimana pasien mencari prosedur kosmetik untuk meningkatkan penampilan dirinya ketika melakukan meeting zoom, video-conferencing calls, ataupun segala aktivitas yang berhubungan dengan media sosial.

Survey menunjukkan perawatan yang paling diminati 82 – 94,5 % adalah injetable treatment dan 64,5 % adalah tindakan laser dimana kecenderungan untuk memperbaiki contour wajah menjadi sangat dominan.

Hal ini membuat perkembangan tren kecantikan yang ada di Indonesia seperti injectable treatment filler dan thread lift (tarik benang) menjadi pilihan yang diminati.

''Terlebih salah satunya adalah permintaan dalam pemasangan benang hidung dimana dalam treatment hidung ini sangat significant memberikan kesan yang berbeda dari tampilan sebelumnya," papar Dr Junivan Juvinivan Lindra, Head Aesthetic doctor di Clariskin Surabaya. 

dr Tan Yuanita Owner dan doctor di klinik Dermapro yang sudah sangat terkenal sebagai kliniknya para Artis juga menguatkan pernyataan tersebut menyatakan bahwa masyarakat Indonesia menyukai perawatan ini karena memang mayoritas bentuk hidung/anatominya area pangkalnya tidak tinggi, dan atau ujungnya yang melebar, sehingga banyak pasien-pasien yang merasa tidak percaya diri, dan akhirnya melakukan tindakan estetik. Benang hidung salah satu jawabannya. 

Menariknya, benang tidak hanya menarik, namun juga untuk mengisi area yang cekung volumizing thread.

"Sejalan dengan tingginya minat tarik benang, PT Regenesis Indonesia meluncurkan Ultra V Hiko PCL sebagai jawaban dari kebutuhan banyak masyarakat Indonesia yang telah menganggapnya sebagai kebutuhan gaya hidup saat ini terutama pilihan "Zoom dysmorphia" di era special ini," kata Ir Emmy Noviawati selaku Sales and marketing Direktur PT Regenesis Indonesia. 

Dr Farrah Erman Marketing Manager Ultra V Hiko PCL pun menambahkan bahwa dengan perkembangan teknologi saat ini, Ultra V Hiko PCL dihadirkan untuk memberikan jawaban atas benang hidung yang memiliki ketahanan lama yaitu lebih dari 1,5 tahun.

Bukan hanya itu, perawatan ini juga dianggap lebih elastis sehingga inovasinya selalu ditunggu oleh para dokter dan pasien. Terlebih setelah treatment tarik benang ini no down time atau tak perlu banyak waktu menunggu dan juga minimal risikonya jika dilakukan oleh dokter yang berkompeten.

Selain itu juga ternyata PT Regenesis selama ini membuka kelas khusus bagi dokter yang ingin belajar Basic/Advance Teknik dalam Thread lift, yang tentunya akan diajarkan oleh trainer yang berkelas dan juga berkompeten karena memiliki serification yang terpercaya.

Adapun trainer Ultra V Lift diantaranya adalah dr. Resti Meifiana, dr. Daniel Widiyanto, Sp.And, dr. Dheny C. Setyawan, dr. Junivan Lindra, M.Biomed (AAM), dr. Tan Yuanita, dr. David Leonard, dr. Edo Raharja, dr. Gloria Novelita, Sp.DV, dr. Dikky Prawiratama, SpKK, M Sc, dr. Rocky Chua, dr. Yenny Muliani, dr. Selvi Octav, BMedSci - Hons. 

4. Efek samping tarik benang

Pexels/ Gustavo Fring

Dilansir dari plasticsurgery.org, meskipun pemulihan tarik benang tidak terlalu intensif, pasien masih harus melakukan beberapa tindakan pencegahan kecil selama penyembuhan. Penting untuk memastikan bahwa Mama tidak menggosok wajah dengan kuat saat membersihkan wajah setelah melakukan perawatan ini atau mengoleskan pelembap setidaknya seminggu setelah pemasangan benang. Mama juga harus mencoba sedikit menyangga kepala agar tidak berguling langsung ke wajah saat tidur.

Thread lift berisiko rendah, karena tidak invasif. Hampir tidak ada risiko jaringan parut, memar parah, pendarahan atau komplikasi lain setelah tanam benang. Dalam kasus yang jarang terjadi, pasien mungkin mengalami iritasi, infeksi atau jahitannya terlihat di bawah kulit mereka. Namun, jika hal ini terjadi, jahitan dapat dengan mudah dilepas dan wajah pasien akan kembali ke keadaan semula.

Terakhir, karena tarik benang jauh lebih mudah dilakukan daripada operasi pengencangan wajah, harganya jauh lebih terjangkau.

Demikian informasi mengenai perawatan tarik benang yang dianggap lebih minim rasa sakit ketimbang melakukan operasi. Bagaimana, Mama tertarik mencobanya?

Editorial Team