Dokter kecantikan lebih berfokus pada perawatan estetika yang bertujuan memperbaiki penampilan kulit tanpa menangani masalah medis yang kompleks.
Mereka umumnya menyediakan perawatan untuk mencerahkan kulit kusam, mengurangi tanda-tanda penuaan, atau menghilangkan flek hitam secara kosmetik. Berdasarkan penelitian dari Aesthetic Medicine Journal, prosedur yang dilakukan oleh dokter kecantikan biasanya tidak memerlukan diagnosis medis yang mendalam, dengan fokus utama pada hasil jangka pendek yang terlihat.
Adapun harga untuk perawata di dokter kecantikan misalnya facial wajah berkisar Rp100-Rp 1 jutaan, tindakan laser non-infansif Rp1 juta-Rp6 jutaan, atau yang tengah viral suntik salmon DNA Rp7 jutaan.
Sementara itu, dokter spesialis kulit atau dermatolog memiliki fokus yang lebih luas mencakup perawatan medis dan estetika yang mendalam. Mereka mampu menangani berbagai kondisi kulit yang lebih kompleks, seperti alergi, infeksi, atau penyakit autoimun.
Menurut Journal of Dermatologic Surgery, dermatolog mempertimbangkan kesehatan kulit secara menyeluruh, sehingga setiap tindakan medis yang dilakukan tidak hanya berorientasi pada estetika, tetapi juga memastikan fungsi dan kesehatan kulit pasien tetap terjaga dengan baik.
Untuk harga perawatan di dokter spesialis kulit beragam tergantung dari kondisi masing-masing. Misalnya untuk masalah yang lebih umum seperti eksim diperlukan kontrol sekitar Rp250-Rp450 ribu per kunjungan. Lalu ada obat-obatan yang mungkin pasien tebus tergantung keparahan masing-masing.
Itulah tadi perbedaan dokter kecantikan dan dokter spesialis kulit. Semoga kamu tidak bingung lagi ya.