Potret Sabrina Anggraini di Acara Pernikahannya dengan Bos Ruang Guru

Di Villa Azila, Sabrina menggelar siraman sebelum pernikahannya. Sesuai adat yang diusung, ia memilih adat Jawa. Dengan untaian bunga melati dan mawar sebagai penutup tubuh dan kepalanya. 

Di baliknya, ada kain batik jumputan berwarna maroon yang dijadikan kemben. Rambut Sabrina diurai dan pilihan make upnya pun jatuh pada warna nude. 

Agar kontras dengan warna dekorasinya yang bertema pastel, Sabrina memilih warna maroon sebagai tema warna siraman. Terlihat Papanya memakai beskap berwarna maroon dan Mamanya memakai kebaya dengan warna senada. 

Sedangkan kedua saudarinya memakai kebaya bermotif dengan aksen hijau dan kain batik berwarna cokelat. 

Setelah siraman, biasanya dilanjutkan dengan pengajian. Hal ini dilakukan juga oleh Sabrina. Untuk outfitnya, ia memilih tema warna green lime. 

Motif dress panjang nan cantik ini diambil dari pucuk rebung kuntum yang bertabur bunga ceremai, demikian dilansir dari IG attire-nya, Wiranti Kurnia Bride. Pucuk rebung bermakna harapan baik karena bambu tidak mudah goyah sehingga diharapkan rumah tangga mereka bisa kokoh. 

Sedangkan bunga ceremai memiliki filosofi kasih sayang, saling menghormati, dan lemah lembut. 

Aksen penutup kepala yang terbuat dari tile berpayet memberikan kesan anggun dan mewah dalam satu waktu. 

Masih dalam rangkaian prosesi sebelum akad nikah, ada sungkeman yang dilakukan sebelum siraman. Sabrina menggandeng Maitua Brides untuk membuat kebayanya. 

Terpilihlah kebaya siraman yang berwarna silver dengan aksen payet berwarna maroon, senada dengan warna batik jumputan sebagai bawahannya. 

Kebaya Bina menarik perhatian para pemerhati fashion dan juga para calon pengantin. Bagaimana tidak, kebaya desain dari Didiet Maulana ini memiliki makna mendalam yaitu berkonsep Tut Wuri Handayani. 

Kebaya kutubaru dengan lengan berpotongan melebar jadi ciri menarik yang pertama, di mana biasanya kebaya ini memiliki lengan yang ketat. Motif angkin dibuat khusus agar cocok dipadukan dengan kain Sido Luhur. 

Motif ini pun memiliki makna harapan untuk mencapai kedudukan yang tinggi dan bisa menjadi panutan masyarakat. 

Di leher, terdapat detail lipatan bordir halus yang memberikan kesan estetik di gaun pernikahannya. Makeup yang sangat Jawa memberikan kesan kuat dari keseluruhan gaun. 

Masih dengan tema yang sama, kepakan sayap garuda di logo Tut Wuri Handayani dihadirkan dalam selendang yang dikenakan Sabrina. 

Selendang berwarna light grey ini sengaja dibuat super panjang agar terlihat menyerupai sayap saat dipakai. Aksen 3D organza di selendang dibuat 5 setiap kelopak, sama dengan jumlah sayap pada Pancasila, yang menjadi inspirasi Didiet. 

Warnanya yang abu muda ini juga merupakan inspirasi dari warna baju seragam SMA. Bertema edukasi di setiap detailnya!

Yang tak kalah mewah adalah gaun resepsinya. Dengan warna gold, Sabrina tampil memukau dibalut gaun buatan Anne Avantie. 

Kebaya dengan buntut organza yang ditambahkan pattern bordir membuat penampilannya terlihat anggun. Sementara itu, bagian depan kebaya dengan aksen di leher terlihat senada dengan hiasan sanggulnya. 

Belum selesai, masih ada 1 dress lagi yang dikenakan Sabrina di hari pernikahannya. Dengan warna semua serba putih, Bina mengenakan dress buatan Hian Tjen. 

Gaun dengan bahan silk yang mewah dan detail payet memberikan kesan dreamy yang romantis. Make up pulasan Marlene Hariman pun menyempurnakan penampilannya. 

Itu dia beberapa gaun dan kebaya yang dikenakan Sabrina dalam prosesi pernikahannya dengan Belva. Mana yang bisa jadi inspirasi nih, Ma?