Cecil dan Isable tak memilliki background fashion sebelumnya. Keduanya menempuh pendidikan jauh dari industri fashion. Background pendidikan Isable saat S1 adalah Psikologi dan S2 Management di Paris, sedangkan Cecil adalah sarjana jurusan Interior Design.
Isable dan Cecil Xu mengungkapkan bahwa k duanya membangun ARRAY secara mandiri. Kecintaan mereka dengan traveling dan styling membuat keduanya berambisi untuk memiliki bisnis fashion sendiri. "Kita membangun bisnis ini karena kita suka traveling, dress up dan suka fashion," kata Isable.
"Awal mula membuat koleksi karena kita suka traveling. Sebelum traveling kita selalu menyiapkan, baju apa yang mau saya pakai, styling seperti apa yang cocok dengan negara yang akan saya kunjungi. Ini yang mendasari akhirnya kita ingin punya brand sendiri," kata Isable.
Cecil menambahkan awal mula ARRAY terbentuk karena keinginan mereka membuat pakaian sesuai dengan apa yang mereka sukai dan sesuai dengan body type orang Indonesia.
Oleh sebab itu, mereka menentukan size koleksinya dengan memakai sendiri barang yang akan mereka jual.
Setelah memiliki formula untuk koleksinya, ARRAY pun mulai memiliki website untuk mengenalkan produknya secara luas.
"Pertama kali, Isable sendiri yang kerja. Saya masih ingat, di ruang kamar yang kosong, dia sendirian di meja, dia packing, pergi ke ekspedisi, balas klien, QC product, semuanya dia kerjakan sendiri. Saya masih ingat bagaimana antusiasnya dia saat memberitahu ke saya pembelian pertama Ce, ada yang beli baju aku. Awalnya sendirian, sekarang kita sudah punya 30-an karyawan," kata Cecil.