Mengenal 5 Jenis Sinar yang Dapat Merusak Kulit, Hati-Hati Ya Ma!

Selain sinar matahari, ternyata sinar dari handphone dapat merusak kulit juga

3 Oktober 2022

Mengenal 5 Jenis Sinar Dapat Merusak Kulit, Hati-Hati Ya Ma
Pixabay/JESHOOTS-com

Memiliki kulit yang sehat dan cerah tentunya adalah impian semua orang. Siapapun berhak untuk memiliki kulit yang sehat, tidak perlu putih untuk terlihat menawan. Dengan kondisi kulit yang sehat saja, Mama sudah dapat memiliki aura yang terpancar. Namun, hal itu tidak akan terjadi jika Mama tidak peduli dengan kesehatan kulit dari wajah hingga seluruh tubuh. 

“Kita bisa merefleksikan diri kita yang terbaik dengan kita berada di bawah spotlight kita masing-masing dan tiap orang itu beda-beda. Nah, untuk menunjang kesitu, setiap perempuan butuh untuk percaya diri dan menjadi apa namanya berada di spotlight, kita membutuhkan perawatan wajah dan badan juga yang bisa membantu meng-achieve (menggapai) kita ke hal tersebut,” ujar Clarissa A. Gunawan, Group Head Wonderly pada Rabu (28/9) lalu. 

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan jika Mama ingin memiliki kulit yang sehat dan tidak kusam. Salah satunya adalah rutin menggunakan pelembap karena kulit akan mengerjakan tugasnya dengan baik jika kulit kita sudah dalam keadaan yang ideal yaitu lembap. Sama halnya dengan skin barrier, jika skin barrier kita dalam kondisi ideal maka kulit akan lembap dan terlihat sehat. Mama dapat menggunakan produk yang mengandung peptides dan ceramides untuk memperbaiki skin barrier agar kulit tidak kusam. Perlu diketahui, kulit di bagian atas kita terdiri dari protein yang paling besar dan protein itu adalah ceramides. 

Selain itu, hal yang tidak kalah pentingnya jika ingin kulit kita sehat adalah mencegah kulit dari sinar yang berbahaya. 

“Kulit kita ini adalah salah satu sistem yang paling canggih di tubuh kita. Ada suatu penelitian yang bilang kalau UV inilah yang membuat kulit kita jadi kusam, walaupun sebenarnya timbulnya kusam adalah mekanisme kulit kita sebagai bentuk proteksi diri dari sinar UV,” ujar salah satu Dermatologist dalam acara Media Gathering dan Launching Wonderly pada Rabu (28/9) lalu. 

Lalu apa saja jenis-jenis sinar yang dapat merusak kulit kita? Yuk, simak rangkuman Popmama.com tentang 5 jenis sinar yang dapat merusak kulit. 

1. UVA (long-wave UV)

1. UVA (long-wave UV)
Pexels/Oleksandr Pidvalny

Singkatnya adalah UV(A) berhubungan dengan (A)ging atau dapat menyebabkan penuaan menjadi lebih cepat. Gelombang dari UVA lebih panjang dan masuk lebih dalam ke kulit. Hal itu menyebabkan kulit menjadi tidak kenyal, menimbulkan kerutan, dan akhirnya proses penuaan pun lebih cepat atau disebut prematur.

Dilansir dari bebeautiful.in, sinar UVA terdiri dari 95% radiasi ketika sampai ke bumi dan memiliki tingkat energi yang lebih rendah daripada radiasi UVB. Sinar UVA dapat mempengaruhi lapisan kulit yang lebih dalam dan menyebabkan kerusakan tidak langsung pada DNA.

Sinar UVA juga dapat menyebabkan kanker pada kulit lho. Wah, ternyata sangat berbahaya ya Ma! Jangan sampai lupa untuk selalu menggunakan sunscreen setiap keluar rumah ya. 

Editors' Pick

2. UVB (mid-range UV)

2. UVB (mid-range UV)
Freepik/Evening_tao

Sinar UV(B) gampangnya dapat menyebabkan (B)urning atau dapat menyebabkan kulit terbakar sehingga kulit menjadi mudah kusam.

Apalagi bagi penduduk Indonesia yang dianugerahi sinar UV yang banyak, memang kita harus pandai dalam memproteksi diri kita. Biasanya jika kulit sering terkena sinar matahari, maka akan timbul flek hitam. Nah, flek hitam ini justru memiliki fungsi atau sebagai bentuk proteksi diri jika kulit kita secara berlebihan terkena paparan sinar matahari.

Dilansir dari bebeautiful.in, Sinar UVB hanya terdiri dari 5% radiasi karena disaring oleh lapisan ozon dan memiliki panjang gelombang yang lebih pendek. Maka tingkat energinya lebih tinggi sehingga sinar UVB ini dapat merusak lapisan terluar kulit dan secara langsung merusak DNA.

Sinar UVB yang berlebihan masuk ke dalam kulit, akan menyebabkan kulit mengalami sunburn (kulit terbakar berwarna merah dan nyeri pada kulit sehingga terasa panas saat disentuh) dan biasanya efek delay atau delay tanning akan muncul. Namun, sinar UVB ini tidak menembus jendela karena cenderung disaring oleh awan.

Dilansir dari tanningtraining.comdelay tanning adalah hasil dari peningkatan melanin epidermal dan dapat dilihat dampaknya 72 jam setelah paparan.

Baik radiasi UVA dan UVB menciptakan kondisi tereksitasi dalam melanosit yang akhirnya melepaskan lebih banyak melanin ke dalam kulit. Tingkat IPD terutama merupakan cerminan dari jenis kulit seseorang. Jika kulit memproduksi melanin dalam jumlah yang terlalu banyak, maka akan menimbulkan bintik hitam di kulit.  

3. UVC (short-wave UV)

3. UVC (short-wave UV)
Freepik/freepik

Dilansir dari bebeautiful.in, UVC adalah panjang gelombang yang dapat mempengaruhi sel terluar di lapisan atas kulit. Efek jangka pendek yang ditimbulkan termasuk kemerahan, bisul dan luka bakar parah.

Dalam jangka panjang, sinar ini dapat menyebabkan kanker kulit dan penuaan dini, tetapi memang tidak terlalu banyak kasus tentang ini karena sumbernya jarang ditemui. 

Sinar UVC memang sepenuhnya diserap oleh atmosfer dan jarang menjadi perhatian banyak orang. Namun, seseorang dapat terpapar radiasi UVC melalui lampu sanitasi, las obor, dan lampu merkuri.

4. Visible Light

4. Visible Light
shopee.co.id

Cahaya matahari memiliki spektrum yang terdiri dari ultra violet (UV), visible light, dan inframerah (IR). Visible light adalah semua warna yang dapat dilihat oleh mata kita (Mejikuhibiniu) dan sinar ini juga dapat merusak kulit kita seperti timbulnya flek hitam.

Spektrum dari visible light ini ada pada rentan 400-760 nm. Sekitar 50% cahaya matahari di bumi adalah visible light. Meskipun begitu, visible light membawa energi lebih rendah dari sinar UV.

5. Blue light

5. Blue light
Pexels/Tdcat

Gelombang terpendek pada visible light, yang rentan gelombangnya dekat dengan UV dapat disebut blue light atau juga sering disebut sebagai High Energy Visible Light (HEV) karena sinar ini memiliki energi yang tertinggi.

Blue light memang dipancarkan oleh matahari, namun ada beberapa blue light buatan yang sering kita temukan setiap harinya seperti ponsel, televisi, dan komputer. Dampak dari sinar ini dapat merusak sel, merusak DNA, merusak skin barrier, dan menyebabkan photoaging (penuaan dini yang terjadi pada kulit). 

Nah, itulah 5 jenis sinar yang dapat merusak kulit. Ternyata tidak hanya dari sinar matahari saja ya, maka dari itu sangat penting bagi kita untuk menggunakan tabir surya setiap hari bahkan Mama juga dapat memilih tabir surya yang dapat melindungi kulit dari paparan sinar blue light. Kini di pasaran sudah banyak tabir surya yang juga dapat melindungi kulit dari paparan blue light. Jadi, jangan khawatir ya, Ma. 

Baca juga:

The Latest