Viral Maskeran Pakai Darah Haid Bikin Wajah Glowing, Apa Benar Aman?

Alasan di balik banyaknya orang mencoba masker wajah dari darah menstruasi adalah karena darah menstruasi diklaim mengandung banyak nutrisi dan sel induk yang akan membantu penggunanya mendapatkan kulit yang lebih bersih dan bercahaya.

Pasalnya, di dalam darah haid terdapat stem cell dan semua nutrisi yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh di dalam rahim. Sehingga, darah haid diyakini juga berkhasiat bagi kulit seseorang.

"Darah menstruasi adalah campuran sel epitel – kulit – dari lapisan rahim, sel darah putih, dan sel darah merah," jelas Dr. Joyce Park, M.D., selaku dokter spesialis kulit asal Amerika Serikat, mengutip dari Shape.

Cara menggunakan masker wajah dari darah haid pun tersebar di TikTok. Cukup mengumpulkan darah yang keluar saat menstruasi, kemudian oleskan ke seluruh wajah. Tunggu mengering sampai beberapa menit sebelum dibilas dengan air.

Viralnya ide memakai darah menstruasi sebagai masker kecantikan ditanggapi langsung oleh para dokter spesialis kulit. Dr. Joyce Park mengatakan bahwa darah haid tidak memiliki manfaat apa pun bagi kulit kita.

Klaim yang menyatakan bahwa darah haid dapat membuat kulit lebih sehat, mulus, dan glowing sampai saat ini belum didukung penelitian yang kredibel.

"Ini bukan ide yang baik untuk kulitmu karena beberapa alasan. Tidak ada manfaat yang terbukti menggunakan darah haid sebagai masker wajah," kata Dr. Joyce Park.

Kemudian dokter kulit Gary Goldenberg, M.D., menambahkan, "Belum ada bukti ilmiah bahwa menggunakan darah secara utuh -baik itu dari darah haid atau darah lainnya- bisa memberikan manfaat kecantikan. Malahan, sel darah merah cenderung memicu peradangan dan bisa membuat kondisi kulit bertambah parah."

Tak peduli sebarapa viral pengaplikasian darah haid ke wajah, ternyata menggunakan darah haid di wajah tidak aman karena sejumlah alasan.

Menurut dokter kulit, darah diketahui dapat dengan mudah terkontaminasi mikroba, seperti bakteri atau jamur. Bakteri tersebut dapat menyebar ke kulit.

"Darah sangat mudah terkontaminasi mikroba, misalnya bakteri atau jamur, dan itu bisa menyebar ke kulit. Kalau kamu punya penyakit infeksi seks menular, juga bisa menyebar ke kulit wajah karena memakai darah haid yang sudah terkontaminasi," tegas Dr. Joyce Park.

Darah haid bukan lah produk yang tepat dan steril untuk dioleskan pada wajah. Penggunannya dapat berpotensi menyebabkan infeksi.

Kasus ini jelas berbeda dengan tren facial vampire, yang mana darah diambil dengan alat khusus dan terjaga kebersihannya, Sehingga, serum darah tersebut dianggap aman untuk diaplikasikan ke wajah.

"Tentu saja saya tidak merekomendasikan mengoles darah haid ke wajah. Darah ini kan tidak disterilkan dan mungkin mengandung bakteri atau virus yang bisa memicu infeksi," pungkas Joshua Zeichner, M.D., direktur kosmetik dan riset klinik dari Rumah Sakit Mount Sinai, California, Amerika Serikat.

Nah, jadi itu ulasan terkait viral maskeran pakai darah haid bikin glowing. Sebelum mengikuti tren yang beredar di media sosial, alangkah baiknya untuk mencari tahu kebenaran informasi dan memastikan jika hal tersebut aman atau tidak ya, Ma.