5 Fashion Brand yang Mengeluarkan Produk dari Bahan Recycle

Beberapa fashion brand ini ingin menggalakkan ramah lingkungan dengan produk dari bahan recycle

6 September 2020

5 Fashion Brand Mengeluarkan Produk dari Bahan Recycle
Freepik

Kondisi bumi semakin memburuk dengan adanya pemanasan global. Untuk memperbaikinya, kita dapat melakukan beberapa cara, seperti penghijauan, menghemat energi, dan mendaur ulang.

Saat ini, sudah semakin banyak fashion brand yang menggunakan bahan recycle atau ramah lingkungan untuk produk-produknya. Penggunaan bahan-bahan tersebut merupakan bentuk kepedulian terhadap kesehatan bumi.

Bahkan, ada brand yang turut menanam puluhan juta pohon untuk penghijauan supaya menghasilkan udara bersih bagi khalayak.

Di samping itu, permintaan masyarakat terhadap produk berbahan daur ulang juga meningkat.

Berikut Popmama.com bagikan 5 fashion brand yang mengeluarkan produk dari bahan recycle.

1. Bottega Veneta mengeluarkan tas dari bahan kertas daur ulang

1. Bottega Veneta mengeluarkan tas dari bahan kertas daur ulang
bottegaveneta.com

Bottega Veneta merupakan salah satu fashion brand yang mengeluarkan produk dari bahan recycle.

Brand ini juga baru meluncurkan rangkaian tas baru yang terbuat dari 100% kertas karton bersertifikasi FSC daur ulang untuk mengikuti tren mode yang berkelanjutan.

Label Italia yang didirikan oleh Michele Taddei dan Renzo Zengiaro sebagai perusahaan barang-barang kulit pada 1966, telah meningkatkan inisiatif ‘green’ dalam beberapa tahun terakhir karena permintaan untuk mode yang lebih ramah lingkungan terus meningkat.

Berbeda dengan desain anyaman klasiknya, Bottega Veneta meluncurkan koleksi tas baru yang dibuat menggunakan kertas karton bersertifikasi FSC 100% daur ulang.

Dijuluki ‘kertas Kraft’, produk terbaru merupakan remake beberapa desain tas paling ikonik dari label tersebut dengan mendaur ulang sebuah kertas daur ulang sehingga hasil akhir produk terlihat kusut secara alami.

Bahan bakunya sendiri telah diolah dengan alifatik film poliuretan dan kain mikrofiber, yang memberikan perlindungan ekstra pada tas berbasis kertas dengan kualitas tahan air.

Sebagian besar tas dalam koleksinya didukung dengan bingkai magnetik dan dilapisi dengan kulit anak sapi, yang menjadikannya bukan pilihan yang ramah vegan, bebas kekejaman, atau rendah karbon, tetapi tetap merupakan langkah maju bagi merek mewah untuk melompat menggunakan lingkaran. bahan.

Bottega Veneta sendiri, sebelumnya telah meluncurkan sepatu bot 100% biodegradable (dapat terurai dengan sendirinya) yang terbuat dari kopi dan tebu di landasan pacu.

Editors' Pick

2. Ecoalf menciptakan seluruh produknya dari bahan recycle tanpa terkecuali

2. Ecoalf menciptakan seluruh produk dari bahan recycle tanpa terkecuali
ecoalf.com

Fashion brand yang mengeluarkan produk dari bahan recycle, lainnya adalah Ecoalf. Merek asal Spanyol yang didirikan oleh Javier Goyeneche pada 2009 ini, lahir dari rasa frustrasi atas penggunaan sumber daya alam dunia yang berlebihan.

Ecoalf didirikan berdasarkan prinsip daur ulang. Mereka menciptakan pakaian dan aksesori yang seluruhnya terbuat dari bahan daur ulang tanpa benar-benar terlihat seperti itu.

Brand ini menggunakan beberapa bahan yang telah didaur ulang untuk produknya, seperti poliester yang dapat mengurangi konsumsi air hingga 20%, konsumsi energi hingga 50%, sertaemisi CO2 hingga 60%.

Selain itu, Ecoalf menggunakan nilon daur ulang untuk membuat jaket bulu angsa. Berkat teknologi paling canggih, mereka dapat menghasilkan kain yang sangat ringan dan lembut.

Benang nilon regenerasi ini terbuat dari jaring ikan yang dibuang (25%), karpet bekas (25%) dan limbah nilon pra-konsumen (50%).

Bahan lainnya yang digunakan adalah katun daur ulang dan wol daur ulang sebagai alternatif wol yang bersumber dari hewan. Bahkan mereka menggunakan ban daur ulang untuk membuat sandal jepit.

3. H&M bekerja sama dengan Danone-AQUA membuat pakaian anak dari botol recycle

3. H&M bekerja sama Danone-AQUA membuat pakaian anak dari botol recycle
hm.com

H&M juga turut tergabung dalam fashion brand yang mengeluarkan produk dari bahan recycle.

Merek yang didirikan Hennes & Mauritz AB (H&M) di Swedia pada 1947 ini, memiliki konsep bisnis yang menawarkan fashion berkelanjutan dengan harga terjangkau dan berkualitas tinggi. Kini, H&M bekerja sama dengan Danone-AQUA dalam hal tersebut.

H&M Indonesia dan Danone-AQUA memperkuat inisiatif bottle2fashion dengan meluncurkan kampanye daring bertajuk “Cleaning-Up for the Future” ke seluruh dunia yang dilakukan melalui produksi koleksi pakaian anak-anak dari botol plastik bekas recycle.

Botol plastik bekas yang sebelumnya telah dikumpulkan, akan dibawa seluruhnya ke Recycling Business Unit (RBU) dampingan Danone-AQUA untuk dipilah kembali, dicacah, dan dibersihkan.

Selanjutnya, cacahan plastik diproses menjadi serat poliester dan diubah menjadi berbagai produk fashion yang dipasarkan di hampir seluruh gerai H&M di seluruh dunia.

Koleksi pakaian anak-anak berbahan dasar hasil recycle botol plastik bekas ini juga merupakan upaya mencapai ambisi H&M untuk 100% menggunakan material daur ulang dan berkelanjutan pada 2030.

Di samping itu, kampanye global ini juga bertujuan untuk mengedukasi konsumen, termasuk anak-anak, agar mulai peduli terhadap isu sampah plastik di lautan dan turut serta menjaga kebersihan lingkungan demi masa depan yang berkelanjutan.

4. Timberland membuat produk dari hasil pertanian regeneratif dan desain melingkar

4. Timberland membuat produk dari hasil pertanian regeneratif desain melingkar
timberland.com

Timberland merupakan fashion brand yang mengeluarkan produk dari bahan recycle. Perusahaan berganti nama Timberland karena sesuai dengan produk sepatu bot tahan air miliknya dengan nama yang sama. Merek ini berbasis di Stratham, New Hampshire, AS.

Sebagai langkah berani untuk mengatasi dampak lingkungan dari industri fashion, Timberland mengumumkan tujuan agar produknya memiliki dampak positif bersih terhadap alam pada 2030 dengan memberikan kembali lebih dari yang diperlukan.

Dalam mengejar visi positif bersihnya, Timberland telah menetapkan dua tujuan spesifik yang dapat diukur untuk dicapai pada tahun 2030, yaitu 100% produk dirancang untuk sirkularitas dan 100% bahan alami bersumber dari pertanian regeneratif.

Sirkularitas produk yang dimaksud adalah segala sesuatu memiliki kegunaan dan penggunaan kembali sehingga menjadi lingkaran tertutup.

Misalnya, produk akan dibuat menggunakan bahan yang seharusnya terbuang percuma (botol plastik, kulit bekas, wol bekas). Produk juga akan dirancang untuk dapat didaur ulang pada akhir masa pakainya sehingga dapat dibongkar dan dibuat menjadi sesuatu yang baru.

Sementara untuk pertanian regeneratif, Timberland meluncurkan koleksi sepatu bot pertamanya yang dibuat menggunakan kulit regeneratif.

Kulit ini bersumber dari peternakan regeneratif Thousand Hills Lifetime Grazed di AS melalui mitra sumber Other Half Processing.

Selain kulit, Timberland bekerja sama dengan petani perintis regeneratif untuk merintis rantai pasokan karet, kapas, wol, dan tebu regeneratif baru untuk mencapai tujuan tahun 2030.

Di samping itu, Timberland juga turut menggalakkan program penghijauan. Pada akhir 2019, mereka mencapai target untuk menanam 10 juta pohon. Dan dalam kurun waktu 5 tahun, mereka memiliki target untuk menanam hingga 50 juta pohon.

5. Wolven menggunakan recycle botol bebas BPA untuk membuat kain

5. Wolven menggunakan recycle botol bebas BPA membuat kain
wolventhreads.com

Fashion brand terakhir yang mengeluarkan produk berbahan recycle adalah Wolven. Merek pakaian ini mengubah botol bebas BPA menjadi butiran atau pil tidak beracun yang dipintal menjadi benang dan kemudian ditenun menjadi kain.

Wolven menggunakan P.E.T. daur ulang bersertifikat OEKO-Tex. Kain inovatif dan serbaguna yang dibuat dengan memecah plastik bekas dan mendaur ulangnya menjadi tekstil serta pakaian jadi. Breathable, sangat lembut, dan tahan lama.

Produknya, didesain di Pusat Kota Los Angeles dengan kain yang tahan lama dan setiap modelnya diproduksi dalam jumlah kecil.

Salah satu produknya, Midi Bike Shorts memiliki desain bagian bawah berpinggang tinggi dengan detail ruched (lipatan elastis ketat) yang cantik dan hadir dalam berbagai pola geometris yang stylish.

Selain itu, Wolven juga menggunakan kain modal netral karbon. Serat selulosa yang berasal dari bubur kayu pohon Beech dengan kelembutan 2 kali lipat dari kapas.

Bahkan, Wolven juga mengemas produknya dengan sepotong benang rami dan menggunakan paper box 100% daur ulang dari poly mailer atau biodegradable.

Tertarik mencobanya? Berhubung pandemi masih berlangsung, Mama bisa membelinya lewat toko online atau mungkin dari websitenya langsung.

Bacajuga:

The Latest