Selain Virus Corona, Kasus DBD Juga Perlu Diwaspadai!

Menjaga kebersihan lingkungan menjadi kunci utama!

8 Maret 2020

Selain Virus Corona, Kasus DBD Juga Perlu Diwaspadai
Freepik

Beberapa waktu lalu, pemerintah Indonesia mengumumkan kasus virus corona pertama yang menjangkit dua orang warga negara Indonesia.

Hal ini terus membuat daftar kasus penyebaran virus corona semakin panjang dan berdampak pada kekhawatiran masyarakat terkait virus ini sendiri.

Permintaan masker, obat penambah sistem imun, handsanitizer bahkan bahan jamu seperti jahe dan kunyit ikut mengalami dampak kenaikan harga dan sulit dicari.

Namun, adanya virus corona seharusnya tidak membuat masyarakat jadi panik berlebih bahkan melalaikan kebersihan diri serta kebersihan lingkungan.

Karena pada faktanya, selain corona masih banyak ancaman kesehatan lain yang amat dekat dengan masyarakat Indonesia terlebih jika sedang memasuki musim hujan, yaitu demam berdarah.

Kasus demam berdarah diketahui menjadi masalah yang sering terjadi ketika mulai memasuki musim penghujan. Genangan air yang terjadi ketika hujan akan membuat perkembangbiakan nyamuk lebih mudah dan risiko penyebaran virus DBD akibat gigitan nyamuk aedes aegypti semakin tinggi.

Berdasarkan catatan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, jumlah kasus demam berdarah dengue atau DBD di Indonesia terjadi sebanyak 110.921 kasus sejak Januari hingga 31 Oktober 2019.

Kasus dari demam berbadah ini dapat menyebabkan penurunan trombosit secara drastis sehingga menyebabkan komplikasi dan syok.

Berikut Popmama.com rangkum penjelasannya.

1. Diagnosis dan gejala demam berdarah

1. Diagnosis gejala demam berdarah
Freepik

Diagnosis awal untuk mengetahui kasus demam berdarah biasanya dilakukan melalui wawancara terkait keluhan medis dan pemeriksaan fisik seperti pengecekan darah akan dilakukan.

Sedangkan untuk gejala umum yang ditimbulkan akan terlihat sekitar 4 sampai 7 hari sejak terkena gigitan nyamuk. Gejala ini juga akan terus berlangsung selama 10 hari dengan ciri-ciri seperti:

  • Mengalami demam tinggi hingga 40° Celsius.
  • Nyeri kepala berat, nyeri sendi, otot hingga tulang.

  • Nyeri pada bagian mata belakang.

  • Mual dan muntah sehingga nafsu makan menurun.

  • Terjadi pembengkakan kelenjar getah bening.

  • Terjadi ruam merah di kulit sekitar 2-5 hari setelah demam.

  • Hingga terjadi pendarahan dari hidung, gusi dan di bawah kulit.

Hasil dari diagnosis yang menunjukkan penurunan trombosit dalam darah sebanyak (< 100.000/mm3) serta adanya peningkatan hematokrit 20% dari jumlah normal, maka seseorang dinyatakan positif terkena demam berdarah.

Dalam kondisi ini, dibutuhkan penanganan segera untuk mencegah terjadinya penurunan kondisi fisik yang semakin parah hingga dapat berujung kematian.

Editors' Pick

2. Pengobatan demam berdarah dengan daun jambu biji

2. Pengobatan demam berdarah daun jambu biji
Freepik

Cara penanganan untuk mengobati demam berdarah dapat dilakuan dengan berbagai cara seperti istirahat yang cukup dan perbanyak mengonsumsi cairan agar tidak terjadi dehidrasi.

Penanganan ini bertujuan agar gejala dan infeksi virus yang terjadi tidak semakin parah.

Mengonsumsi obat penurun panas yang dianjurkan oleh dokter juga bisa mengobati demam, namun jangan mengonsumsi obat demam yang fungsinya meredakan nyeri karena dikhawatirkan akan menyebabkan komplikasi pendarahan.

Selain itu, mengonsumsi obat alami seperti jambu biji dan ekstrak daun jambu biji juga dapat mengobati demam berdarah.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh dr. M Nasiruddin, Sp.A, pada tahun 2005 tentang pengaruh pemberian ekstrak daun jambu biji pada anak penderita DBD derajat 1 dan 2 diketahui dapat meningkatkan jumlah trombosit pada 12 jam pertama secara signifikan.

Ekstrak daun jambu biji diketaui mengandung kuersetin dan tanin. Kuersetin dan tanin dapat menghambat replikasi virus dengan menghambat enzim reverse transcriptase dan merangsang pembentukan trombosit sehingga dapat menaikkan jumlah trombosit pada pasien DBD.

Hal ini yang membuat ekstrak daun jambu biji lebih efektif meningkatkan trombosit daripada jus jambu merah.

3. Ekstrak daun jambu biji aman dikonsumsi anak-anak

3. Ekstrak daun jambu biji aman dikonsumsi anak-anak
Freepik

Ekstrak daun jambu biji diketahui memiliki efek samping konstipasi yang lebih sedikit. Beberapa rumah sakit di Indonesia juga telah mengujinya dan diketahui aman bila diberikan pada anak usia di atas 1 tahun dan dewasa.

Ekstrak jambu biji mungkin akan memiliki rasa yang kurang enak bagi anak, Mama bisa mengakalinya dengan cara menyampur ekstrak daun jambu biji dengan jus jambu merah.

Cara mendapatkan ekstrak daun jambu biji cukup mudah. Hanya siapkan lima lembar daun jambu biji yang telah dicuci bersih kemudian rebus hingga air rebusan tersisa sepertiga bagian.

Banyak air boleh satu gelas atau lebih, namun selalu pastikan sisa air sudah sekitar sepertiga bagian.

Air rebusan yang telah dibuat dapat dicampur dengan jus buah jambu merah agar anak dapat menikmatinya.

4. Pencegahan demam berdarah

4. Pencegahan demam berdarah
Freepik

Pencegahan tentu menjadi langkah yang paling tepat sebelum tubuh terkena penyakit yang tidak diinginkan baik DBD maupun virus corona.

Pengobatan saat sudah terjangkit suatu penyakit tentu akan memakan waktu dan biaya yang lebih dibanding pencegahan.

Dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan tentu bisa menjadi langkah tepat dalam pencegahan berbagai masalah, selain itu beberapa faktor pencegahan berikut juga bisa dilakukan agar terhindar dari demam berdarah, yaitu:

  • Menjaga kebersihan lingkungan rumah terutama tempat penampungan air. Dengan cara menguras dan menutup, mengubur tempat penampungan air atau barang-barang yang dapat berpotensi menjadi tempat perkembang biakan nyamuk.
  • Menggunakan obat nyamuk baik semprot, bakar atau lotion anti nyamuk di pagi dan sore hari.
  • Memasang penjaring nyamuk pada ventilasi udara agar nyamuk dari luar tidak bisa masuk ke dalam rumah.
  • Tidak menggantung pakaian kotor di dalam rumah karena akan menjadi tempat nyamuk bersembunyi.
  • Melakukan fogging saat memasuki musim penghujan dengan pihak pengelola pemukiman setempat.
  • Melakukan vaksin demam berdarah pada anak usia 9-16 tahun sebanyak 3 kali dengan jarak 6 bulan.
  • Berolahraga dan menjaga imunitas tubuh akan mengurangi risiko terserang virus dan penyakit.

Itu dia beberapa penjelasan mengenai demam berdarah. Apapun jenis penyakit yang menjangkit seseorang tentu memiliki cara pengobatan dan pencegahannya masing-masing. Yang perlu diingat adalah jangan panik ketika suatu wabah penyakit datang. 

Segera perbaiki sistem imun tubuh agar berbagai masalah penyakit tidak mudah menyerang.

Baca juga:

The Latest