BPOM Izinkan Penggunaan Darurat Vaksin Inavac sebagai Booster

Pengembangan vaksin Inavac selama ini ternyata dilakukan di Indonesia

23 November 2022

BPOM Izinkan Penggunaan Darurat Vaksin Inavac sebagai Booster
Youtube.com/Badan POM RI

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), pada Selasa (2/11/2022) menerbitkan kembali izin penggunaan darurat atau yang disebut Emergency Use Authorization (EUA) Inavac sebagai vaksin booster. Sebelumnya, pada 1 November 2022, badan tersebut telah menerbitkan izin yang sama pada vaksin primer 2 dosis untuk dewasa usia 19 tahun ke atas.

Dalam hal ini, Kepala BPOM, Penny K. Lukito menerangkan bahwa vaksin booster heterolog dengan vaksin Sinovac pada dewasa usia 18 tahun ke atas, diberikan dalam 1 dosis suntikan 5 mikrogram (mcd)/0,5 milimeter (ml). Lalu, dengan interval pemberian minimal 6 bulan setelah dosis primernya lengkap dengan vaksin Sinovac.

"Dengan disetujuinya EUA vaksin Inavac untuk vaksin booster, maka semakim menambah alternatif vaksin booster untuk dewasa usia 18 tahun ke atas yang telah mendapatkan vaksinasi primer menuggnakan Sinovac," ujar Penny dalam siaran tertulisnya.

Nah, kabar ini cukup penting nih untuk mama sekeluarga yang mungkin belum melengkapi vaksinnya hingga booster.

Untuk memahami lebih detail, mari kita simak informasi yang telah Popmama.com rangkum berikut ini yuk, Ma!

Pengembangan Vaksin Inavac Menggunakan Platform Inactivated Virus di Indonesia

Pengembangan Vaksin Inavac Menggunakan Platform Inactivated Virus Indonesia
Pexels/Chokniti Khongchum

Vaksin Inavac sendiri ternyata salah satu vaksin Covid-19 yang dikembangkan di dalam negeri, dengan menggunakan platform vaksin inactivated virus. Penny juga menerangkan bahwa vaksin ini dikembangkan oleh Peneliti Universitas Airlangga, namun juga bekerja sama dengan PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia.

BPOM menyebut penerbitan EUA untuk vaksin Inavac sebagai booster telah dilakukan sesuai pada ketentuan dan syarat yang berlaku. Dalam prosesnya vaksin Inavac ini melalui proses evaluasi terlebih dahulu, mulai dari apsek khasiat dan keamanan untuk pemberian booster heterolog.

"Evaluasi yang dilakukan BPOM  mengacu pada standar evaluasi vaksin Covid-19 yang berlaku secara internasional," ujar Penny.

Profil keamanan vaksin ini juga dapat dilihat dari efek samping yang dilaporkan dari proses uji klinik. Dijelaskan bahwa vaksin Inavac memiliki efek samping dalam tingkatan ringan hingga sedang.

Khasiat dan Keamanan Vaksi Inavac sebagai Booster Heterolog

Khasiat Keamanan Vaksi Inavac sebagai Booster Heterolog
Instagram.com/harian.disway

Khasiat dan keamanan vaksin Inavac sebagai booster heterolog, mengacu pada studi klinik dengan menggunakan pembanding vaksin dari platform inactivated virus sebelumnya.

"Hasil studi ini menunjukkan respons antibodi netralisasi dan antibodi Imunoglobulin G (IgG) yang non-inferior dibandingkan vaksin pembanding, yang telah disetujui dosis boosternya," jelas Penny.

Nilai Serokonversi Antibodi Netralisasi Sebesar 74 persen

Nilai Serokonversi Antibodi Netralisasi Sebesar 74 persen
Youtube.com/Badan POM RI

Kepala BPOM, Penny K. Lukito juga memaparkan nilai serokonversi antibodi netralisasi, pada 28 hari setelah pemberian booster adalah 74 persen vaksin Inavac.

“Profil keamanan pemberian booster heterolog vaksin Inavac serupa dengan profil keamanan pada vaksinasi primer. Tidak ada jenis efek samping baru yang dilaporkan pada pemberian booster vaksin Inavac dibandingkan terhadap pemberian dosis primer vaksin Inavac,” ujar Penny.

Itulah penjelasan mengenai BPOM menerbitkan izin penggunaan darurat vaksin Inavac sebagai boosterSetelah ini jangan lupa Mama dan Papa untuk segera lengkapi vaksinasinya, ya.

Baca juga:

The Latest