Instagram.com/damonosapardi
Innalillahi wa inna ilaihi rajiun.
Kepada Bapak Sapardi telah lewat Juni,
puisi hujan yang membasahi, jiwa-jiwa sepi.
Bapak Sapardi, kata-kata Bapak di novel Jendela-Jendela saya sangat berarti, sehingga saya jadi kini.
Maafkan saya, Bapak Sayang yang pergi, saya bahkan tak tahu diri. Bapak mengenalkan saya pada Jeihan dan saya berpaling mendekati.
Lukisan saya buatkan untuk Bapak dan saya kirimkan ke rumah karena saya tak mungkin lagi,
menjangkau kata-kata tinggi yang cuma Bapak mumpuni.
Kalau Bapak tanya saya ini, saya senang Bapak bertemu sahabat Bapak, Jeihan di dekat Illahi.
Tapi hati saya hancur, Pak Sapardi.
Guru saya pergi.
Begitulah salah satu ucapan duka yang begitu mendalam dari Fira Basuki. Melalui unggahan di Instagram pribadinya, Fira begitu sedih dan hatinya hancur setelah mendapatkan berita duka tersebut.
Tak hanya Fira Basuki beberapa penulis di Indonesia pun turut berduka atas kepergian Almarhum.
"Selamat jalan, Pak Sapardi @damonosapardi. Selamat bertemu "Hujan di Bulan Juni" —di sana. semoga husnul khatimah. lahul fatihah." - Moammar Emka
"Hujan turun diam-diam di bulan Juli, mengiringi patah hati di Minggu pagi. Selamat jalan, Pak Sapardi Djoko Damono." - Jenny Jusuf
Selamat jalan untuk Sapardi Djoko Damono. Semoga karya serta sosokmu bisa selalu menginspirasi dan teladan hidup banyak orang terutama para generasi muda di Indonesia.