Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
labelcalc.com
labelcalc.com

Hidup sehat merupakan impian setiap orang. Gaya hidup yang sehat, Olahraga yang rutin dan makan makanan yang sehat dan bergizi adalah pilihan yang diambil untuk mengejar impian tersebut.

Dalam mencari makanan yang sehat dan bergizi, membaca informasi nilai gizi pada produk kemasan makanan  dengan teliti merupakan hal yang harus kita cermati.

Kenapa kita harus baca informasi nilai gizi? Berikut ulasannya yang dirangkum Popmama.com.

1. Alasan harus baca daftar nilai gizi

Pexels/Erik Mclean

Dengan memahami apa saja yang terkandung dalam kemasan makanan tersebut, kita bisa mengetahui nutrisi apa saja yang terkandung dalam makanan yang kita makan untuk menjalani hidup yang panjang dan sehat.

Produk makanan biasanya dites terlebih dahulu oleh ilmuwan sebelum nantinya diedarkan. Di dalam Uni Eropa ada undang undang yang menyatakan bagaimana dan kapan nilai gizi harus diberi label pada produk makanan.

Pelabelan tersebut diatur melalui arahan UE 11699/2011. Peraturan tersebut mendefinisikan hal-hal seperti nama produk, berat produk, tanggal umur simpan, dll. 

2. BPOM minta produsen tampilkan nilai gizi

Indonesia.go.id

Pemerintah melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga mengupayakan kebijakan agar produsen menampilkan informasi produknya yang mudah terbaca dan mudah di pahami oleh konsumen.

Cara penyimpanan makanan, informasi allergen, maupun keterangan kadaluwarsa juga penting untuk diperhatikan selain informasi nilai gizi yang tercantum di kemasan. Kewajiban pencantuman informasi nilai gizi pada pangan ini salah satunya merujuk pada peraturan Badan POM No. 26 tentang informasi Nilai Gizi Pada Label Pangan Olahan.

Pasal 2 menyebutkan pelaku usaha yang memproduksi dan atau mengedarkan pangan olahan wajib mencantumkan informasi nilai gizi pada label pangan beredar.

Direktur Standarisasi Pangan Olahan BPOM RI, table informasi nilai gizi dalam kemasan tersebut akan berisi beberapa elemen.  Diantaranya adalah takaran saji, jumlah sajian per kemasan, zat gizi wajib (energi, lemak, protein, karbohidrat, gula dan garam), persentase angka kebutuhan gizi (AKG), dan catatan kaki yang menyebutkan persen AKG dihitung berdasarkan kebutuhan energi 2.150 kkal.

3. Tips cara baca label dengan mudah

Tokopedia.com

Bagi sebagian orang membaca label kemasan ditambah table informasi nilai gizi dinilai begitu rumit. Dalam menyiasati hal tersebut, BPOM pun memberikan beberapa cara agar lebih mudah.

  • Membaca takaran saji dan jumlah sajian per kemasan

Tabel informasi nilai gizi merupakan kandungan nilai gizi persajian, bukanlah perkemasan. Dalam satu kemasan produk panganan, bisa menjadi beberapa sajian atau porsi normal.

Contohnya adalah takaran saji 20 g dan sajian perkemasan 5, memiliki arti dalam satu kemasan panganan bisa di konsumsi untuk 5 porsi atau sajian. Jika dalam satu sajian mengandung gula 5 g , garam 105 g dan lemak 3 g, bearti anda telah mengkonsumsi 25 g gula, 525 g garam dan 15 g lemak saat menghabiskan satu bungkus panganan.

  • Mengecek informasi nilai gizi

Dalam mempermudah masyarakat untuk mencari informasi nilai gizi dari suatu produk, BPOM mengeluarkan informasi nilai gizi pada bagian yang mudah dilihat dan di baca atau yang biasa disebut front package nutrition labelling. Informasi tersebut di tulis pada bagian depan kemasan. Anda akan lebih mudah memperoleh informasi jenis nutrisi yang menjadi perhatian seperti garam, gula, lemak dan energi karena informasi tersebut di tulis relative lebih besar.

  • Logo "Pilihan Lebih Sehat"

Apakah kamu pernah melihat logo yang berlambang lingkaran dan tanda centang berwarna hijau di depan kemasan? Itu merupakan tanda untuk mempermudah anda memperoleh informasi makanan yang bergizi, karena Jika suatu produk pangan mencantumkan logo ini bearti kandungan gizi pada produk lebih baik daripada produk sejenis yang belum memiliki logo.

4. Ada produk yang tak boleh tampilkan nilai gizi

Pixabay/MichaelGaida

Direktur Standarisasi Pangan Olahan BPOM , juga menyebutkan bahwa ada beberapa pangan yang beredar tidak wajib dan bahkan dilarang mencantumkan informasi nilai gizi.

Beberapa jenis pangan yang tidak perlu mencantumkan informasi tersebut adalah kopi bubuk, kopi instan, kopi celup, kopi dekafein, biji kopi, teh bubuk , air minum dalam kemasan, air soda, herbal, rempah , bumbu, kondimen, cuka dan ragi. 

"Produk apapun yang akan beredar, berlabel dan terkemas wajib mencantumkan informasi nilai gizi dalam bentuk tabel. Dikecualikan untuk produk tertentu." ujarnya.

Sementara yang dilarang dicantumkan informasi nilai gizi yakni minuman beralkohol, karena dikhawatirkan bisa menimbulkan misleading di masyarakat.

Demikian kenapa kita harus baca informasi nilai gizi. Mulai baca label nilai gizi ya, ma! Hal itu dilakukan agar tak terjadi misleading.

Editorial Team