Ini alasan paling menarik sebab penulis novel romantis kerap dipandang sebelah mata dalam komunitas literasi. Seolah-olah genre romantis ini hanya mengisahkan cerita yang tak penting, minim pesan moral, atau hanya "menjual" adegan mesra yang kelewat intim saja.
Padahal, banyak lho penulis novel romantis yang mampu menulis buku bagus. Saat mereka mampu membanjiri pembaca dengan beragam emosi, sentuhan humor di sana sini, penjelasan latar belakang cerita secara mendalam, sampai detail hubungan cinta yang panas.
Kalau Mama bisa membayangkan rangkaian kata itu membentu adegan demi adegan dalam benak Mama, maka penulis itu berhasil menulis novel yang bagus!
Itu sebuah talenta yang tidak dipunyai banyak orang kan?
Sekalipun alurnya kadang terlihat klise, atau judul cerita yang agak cheesy, dan ending yang bisa ditebak, selalu ada getaran emosi yang muncul menghangatkan hati Mama.
Lagipula, jika memang novel romantis itu tidak "bagus", mengapa banyak orang membeli dan menikmatinya berulang kali?
Pada akhirnya, Mama butuh hiburan dan bacaan ringan tanpa drama berkepanjangan. Mengingat di rumah saja sudah cukup menghadirkan banyak "drama" dengan segala kesibukan mengurus keluarga.
Bagaimana dengan Mama, adakah novel romantis dari penulis favorit yang Mama sering baca akhir-akhir ini? Share bersama Popmama yuk!