Bahaya Kenaikan Gaya Hidup Lebih Cepat Dari Peningkatan Penghasilan

Awas, pengeluaran yang tak terkendali dapat membuat susah di kemudian hari

4 Januari 2020

Bahaya Kenaikan Gaya Hidup Lebih Cepat Dari Peningkatan Penghasilan
Pexels/Borko Manigoda

Setelah selesai masa melahirkan dan memberi ASI ekslusif, Mama mungkin ingin kembali beraktivitas di luar rumah. Misalnya, dengan kembali bekerja untuk meneruskan karier yang selama ini telah dibangun sebelum menikah.

Jika pada masa awal bekerja dahulu Mama hanya mendapatkan penghasilan dengan posisi dasar. Kini, Mama bisa saja kembali bekerja dengan posisi baru yang satu tingkat lebih tinggi dari posisi sebelumnya.

Jabatan baru yang meningkat lebih tinggi tersebut akan membuat Mama mendapatkan penghasilan lebih tinggi dari sebelumnya. Tidak hanya beban kerja dan tanggung jawab yang lebih, kenaikan penghasilan tersebut juga memicu peningkatan pengeluaran.

Namun, pengeluaran yang tidak terkendali saat peningkatan penghasilan tersebut dapat berdampak buruk jika tidak disadari. Mama bisa saja kehabisan tabungan, padahal akan ada banyak kebutuhan di masa depan, seperti pendidikan dan kesehatan anak.

Hal ini disebut sebagai inflasi gaya hidup. Jika Mama tidak cermat dan waspada mengelola keuangan baru tersebut dapat menyulitkan kehidupan di masa mendatang. Perilaku konsumtif dan hedonis akan memicu keborosan sehingga tidak adanya tabungan. 

Untuk menghindari hal negatif tersebut, Mama bisa menerapkan beberapa tips di bawah ini. Berikut Popmama.com lansir dari berbagai sumber:

1. Mengatur pendapatan bulanan

1. Mengatur pendapatan bulanan
Pexels/EVG Photos

Saat menerima gaji setiap bulan, cobalah untuk mengatur pendapatan tersebut. Lakukan budgeting sesuai dengan kebutuhan, yaitu membagi pendapatan dalam beberapa jenis pengeluaran.

Misalnya, biaya hidup harian, membayar tagihan bulanan seperti listrik dan telepon, dan kebutuhan finansial lainnya. Dengan mengalokasikan pendapatan saat menerima gaji, pengeluaran Mama akan lebih terarah dengan baik.

Editors' Pick

2. Prioritaskan pendapatan untuk menabung

2. Prioritaskan pendapatan menabung
Pexels/Skitter Photo

Memprioritaskan pendapatan setiap bulannya untuk menabung menjadi hal yang penting jika ingin mendapatkan keamanan finansial. Saat pendapatan Mama meningkat, ada baiknya presentase pendapatan yang ditabung ikut meningkat juga.

Selain untuk menghindari pengeluaran yang berlebihan dan tak terkendali, tabungan tersebut akan membantu Mama di masa depan. Baik dalam situasi darurat atau pun tidak.

3. Membuat target hidup jangka panjang

3. Membuat target hidup jangka panjang
Pexels/Pixabay

Meskipun masih dalam usia produktif bekerja, membuat target hidup jangka panjang untuk masa depan tidak ada salahnya, lho. Hal ini justru dapat membantu Mama terhindar dari pengeluaran berlebihan.

Saat kamu memiliki target ke depan, kamu akan lebih terkendali dalam menggunakan pendapatan. Target hidup tersebut bisa berbagai macam, seperti tabungan pendidikan anak, tabungan untuk kesehatan anak, atau tabungan untuk liburan ke luar negeri bersama keluarga.

4. Hidup sesuai dengan kemampuan

4. Hidup sesuai kemampuan
Pexels/Anastasiya Gepp

Jika gaya hidup yang meningkat tidak selaras dengan penghasilan, maka gaya hidup Mama berada di luar batas kemampuan. Hidup lah sesuai dengan kesanggupan finansial ya, Ma.

Jangan paksakan diri karena hidup sesuai kemampuan merupakan kunci untuk memperoleh kemerdekaan secara finansial.Hindari juga mengeluarkan uang untuk hal-hal yang tidak terlalu penting karena akan sia-sia.

5. Pengeluaran yang bertanggung jawab

5. Pengeluaran bertanggung jawab
Pexels/Jonathan Borba

Tidak ada yang salah dalam menggunakan pendapatan untuk kesenangan diri Mama pribadi. Sesekali, manjakan diri dengan membeli makanan kesukaan atau pergi berlibur dengan keluarga.

Namun, tetap lah bertanggung jawab atas pengeluaran tersebut. Jangan sampai pendapatan yang dikeluarkan berlebihan atau bahkan menguras tabungan.

Itulah beberapa tips yang dapat Mama terapkan agar terhindar dari dampak buruk inflasi gaya hidup. Semoga membantu, ya.

The Latest