Wajib Diketahui, Begini Hukum Perempuan Haid Masuk Masjid

Bagaimana cara memaksimalkan ibadah saat sedang haid?

23 Mei 2019

Wajib Diketahui, Begini Hukum Perempuan Haid Masuk Masjid
Freepik

Saat sedang mengalami siklus bulanan alias haid, bukan berarti kaum perempuan tidak bisa memaksimalkan ibadahnya. Tapi, bolehkah perempuan yang sedang haid masuk ke dalam masjid?

Ada banyak kegiatan yang bisa dilakukan di dalam masjid, Ma. Mulai dari beribadah sampai mengikuti kegiatan pengajian.

Nah, berikut beberapa rangkuman informasi tentang hukum perempuan haid masuk masjid yang perlu Mama ketahui seperti dikutip Popmama.com:

1. Perbedaan pendapat ulama tentang perempuan haid

1. Perbedaan pendapat ulama tentang perempuan haid
Pixabay/Sharonang

Dilansir situs Nadhlatul Ulama (NU) Online, perempuan dalam kondisi haid dikategorikan sebagai orang yang sedang junub. Artinya, mereka sedang berada dalam hadats besar.

Ulama memiliki pendapat yang berbeda-beda terkait hal ini. ini. Sebagian ulama mengharamkannya, tetapi sebagian ulama lain memperbolehkannya. Kelompok yang mengharamkan masuknya orang junub ke dalam masjid adalah ulama dari kalangan madzhab Syafi’i. 

Sedangkan kelompok yang membolehkan orang junub masuk ke dalam masjid adalah madzhab Hanbali. Menurut mereka, tanpa udzur dan darurat sekalipun orang junub boleh saja masuk ke dalam masjid dengan berwudhu terlebih dahulu.

2. Hukum perempuan haid masuk masjid

2. Hukum perempuan haid masuk masjid
Pixabay/Valentinusardo5

Meski sedang haid, perempuan juga tetap butuh untuk beribadah. Termasuk untuk menghadiri pengajian di masjid demi meraih ilmu.

Nah, jadi apakah perempuan boleh memasuki masjid dalam keadaan haid? Syaikh Kholid Mushlih menjawab bahwa perempuan haid boleh saja masuk ke dalam masjid jika ada hajat, inilah pendapat yang lebih tepat.

Terdapat dalam kitab shahih (yaitu Shahih Muslim) bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata pada ‘Aisyah, “Berikan padaku sajadah kecil di masjid.” Lalu ‘Aisyah berkata, “Saya sedang  haid.” Lantas Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya haidmu itu bukan karena sebabmu.”

Hal ini menunjukkan bahwa boleh saja bagi perempuan haid untuk memasuki masjid jika ada hajat dan tidak sampai mengotori masjid.

Demikian dua syarat yang harus dipenuhi bagi perempuan haid yang ingin masuk masjid.

3. Cara memaksimalkan ibadah saat sedang haid

3. Cara memaksimalkan ibadah saat sedang haid
Freepik/Rawpixel.com

Di bulan Ramadan, perempuan yang sedang haid bukan berarti tidak bisa beribadah dan mengumpulkan pahala. Tetap ada beberapa hal yang bisa dilakukan supaya nilai ibadah tetap bisa maksimal.

Beberapa cara untuk memaksimalkan ibadah saat sedang haid di bulan Ramadan misalnya:

  • Menyiapkan hidangan untuk orang lain sahur dan berbuka puasa

Perempuan yang haid bisa mendapatkan pahala puasa dengan memberi makan orang yang berbuka puasa. Sebagaimana hadis yang diriwayatkan Imam Tirmidzi.

Rasulullah Saw bersabda: “Barangsiapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala dari orang yang berpuasa itu sedikitpun.

  • Mendengarkan lantunan ayat suci Alquran

Meski tidak diperkenankan membaca Alquran, perempuan yang sedang haid tetap diperbolehkan untuk mendengar lantunan ayat suci.

Kebolehan ini didasari hadis riwayat Ibnu Majah. Dari Aisyah Ra ia berkata: “Rasulullah Saw meletakkan kepalanya di pangkuanku saat aku sedang haid dan ia membaca Al-Qur’an”.

  • Bersedekah

Rasulullah SAW pernah ditanya: “Puasa apakah yang lebih utama setelah Ramadhan? Rasulullah Saw bersabda (puasa di bulan) Sya’ban untuk mengagungkan Ramadan, lalu sedekah apa yang paling utama? Sedekah di bulan Ramadan.” (HR. Tirmidzi)

Pada dasarnya, hikmah dari berpuasa adalah sebagai cerminan dan pengingat akan apa yang dirasakan oleh fakir miskin. Oleh karena itu, hendaknya umat Islam meningkatkan kualitas sedekahnya di bulan ini. Terutama perempuan yang sedang haid, guna memaksimalkan ibadah dan pahalanya.

  • Berdzikir

Perempuan yang haid tetap diperbolehkan berdzikir, terutama di bulan suci Ramadan. Selain berdzikir, mayoritas ulama juga membolehkan perempuan yang haid untuk membaca wirid. Dengan demikian, meskipun sedang haid, mereka tetap bisa selalu mengingat Allah SWT.

  • Mengikuti pengajian dan menuntut ilmu

Saat haid, akan sangat baik jika perempuan tetap berupaya untuk menuntut ilmu. Termasuk dengan membaca tafsir Alquran. Perempuan yang haid juga sebaiknya banyak membaca dan mengikuti pengajian, terlebih di bulan Ramadan.

Yuk, lebih maksimalkan nilai pahala dan ibadah di bulan suci Ramadan supaya tetap bisa mendapatkan keberkahannya, Ma!

The Latest