Masih Pro Kontra, Kemenkes Tetap Lanjutkan Program Imunisasi MR

Hal ini demi melindungi masyarakat dari penyakit berbahaya, Ma

7 Agustus 2018

Masih Pro Kontra, Kemenkes Tetap Lanjutkan Program Imunisasi MR
IDN Times/Indiana Malia

Kampanye imunisasi vaksin Measles Rubella atau MR sampai saat ini masih menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat. Isu soal haramnya kandungan vaksin membuat sebagian masyarakat menolak program tersebut.

Tersebar kabar soal Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI) menghentikan program tersebut di beberapa daerah. Namun, pihak Kemenkes dengan tegas menepis isu tersebut.

Program ini akan terus dilanjutkan dalam rangka melindungi masyarakat dari penyebaran penyakit berbahaya. Seperti diketahui, virus campak (measles) serta rubella (campak jerman) merupakan penyakit-penyakit infeksi menular. Keduanya bisa memicu komplikasi serius seperti infeksi telinga, diare, pneumonia dan bahkan kematian.

1. Kemenkes sudah konsultasi dengan MUI

1. Kemenkes sudah konsultasi MUI
IDN Times/Indiana Malia

Terkait isu halal dan haram vaksin MR, Menteri Kesehatan RI, Nila Farid Moeloek sudah bertemu dan berkonsultasi dengan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Pertemuan tersebut membahas tentang permohonan fatwa pelaksanaan kampanye imunisasi measles dan rubella fase kedua, yang akan dilakukan pada Agustus hingga September 2018.

Selagi menunggu keputusan dan fatwa MUI tentang program imunisasi MR, Kemenkes pun akhirnya memberi kesempatan bagi masyarakat untuk menunda ikut imunisasi. Ya, masyarakat tetap dapat memperoleh imunisasi MR pada kesempatan berikutnya sampai akhir September 2018.

Sementara itu, pihak MUI melalui Sekretaris Komisi Fatwa MUI, Asrorun Ni’am Sholeh mengatakan sudah ada kesepahaman untuk mempercepat proses sertifikasi vaksin MR.

2. Vaksin MR demi kepentingan bersama

2. Vaksin MR demi kepentingan bersama
Pixabay/Whitesession

Dalam konferensi pers beberapa waktu lalu, Menkes Nila juga menuturkan bahwa pemberian vaksin MR menjadi kewajiban pemerintah untuk melindungi anak-anak. Selain itu, pemberian vaksin ini juga diharapkan dapat memutus mata rantai penyakit campak dan rubella.

Ia berharap pendekatan secara persuasif dan pemberian pemahaman pada masyarakat dapat menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya imunisasi MR.

3. Mengapa vaksin MR penting?

3. Mengapa vaksin MR penting
Freepik/Peoplecreations

Perlu Mama ketahui bahwa pemberian vaksin MR sangat penting bagi anak-anak berusia 9 bulan sampai 15 tahun selama masa kampanye dari pemerintah. Penyakit seperti campak dan rubella memiliki berbagai komplikasi bagi anak, jumlah kasusnya pun masih cukup tinggi.

Dilansir Mayo Clinic, kedua penyakit ini termasuk dalam kategori penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh virus. Penularannya pun termasuk mudah, yakni melalui saluran napas terutama dari batuk atau bersin.

Meski sering dianggap sepele, campak juga dapat memberikan efek yang sangat buruk bagi tubuh, Ma.

Virus campak dapat membuat sistem imun melemah. Efeknya, pengidap campak pun akan mengalami gejala seperti demam, batuk dan mata merah. Jika tidak segera diatasi, infeksi virus ini dapat menyebabkan komplikasi serius termasuk pneumonia dan kerusakan otak.

Sementara itu, rubella atau campak Jerman juga menimbulkan gejala serupa seperti demam, sakit tenggorokan, ruam dan sakit kepala. Yang mengkhawatirkan, apabila ibu hamil tertular bisa memicu efek berbahaya seperti keguguran atau cacat lahir pada bayi.

Baca juga: Vaksinasi Wajib untuk Anak 1-3 Tahun

Baca juga: Lihat, Ini yang Terjadi Jika Mama Tidak Melakukan Imunisasi untuk Anak

The Latest