Usai diguyur hujan deras selama malam pergantian tahun, beberapa wilayah di Jabodetabek dilanda banjir. Masyarakat pun mengalami kerugian materi, salah satunya dokumen-dokumen keluarga yang basah atau bahkan rusak akibat banjir.
Misalnya, akta kelahiran, kartu keluarga, dan ijazah. Jika mengalami hal ini, masyarakat bisa mengurus dokumen penting tersebut melalui program yang diadakan oleh Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).
Dikutip dari laman resminya pada Kamis (2/1/2020), ANRI mempunyai program untuk mempreservasi dan meningkatkan aksesibilitas arsip statis yang merupakan arsip bernilai guna tinggi.
Arsip tersebut meliputi akte perkawinan, sertifikat tanah, dan arsip penting lainnya.
Program ini berawal dari tahun 2004 ketika terjadi bencana Tsunami yang menimpa Aceh dan Nias. Bencana Tsunami yang terjadi pada 26 Desember 2004 menimbulkan kerugian material.
Pada tahun 2013, ANRI mulai memberikan layanan perbaikan akibat bencana banjir kepada masyarakat di wilayah Jakarta, Bogor, Depok dan Tangerang secara gratis.
