Istilah diabetes 'Tipe 5' baru saja diperkenalkan oleh Prof. Peter Schwarz, Presiden IDF, pada Januari tahun ini dan resmi pada 8 April 2025 lalu. Namun, sebenarnya penyakit ini bukan hal baru.
Kasus serupa pertama kali tercatat di Jamaika pada tahun 1955 dengan nama diabetes Tipe J. Kemudian pada tahun 1985, WHO sempat mengelompokkan kondisi ini sebagai diabetes melitus yang berkaitan dengan kekurangan gizi.
Namun, klasifikasi tersebut sempat dicabut pada tahun 1999 karena belum ada bukti kuat yang menghubungkan malnutrisi sebagai penyebab langsungnya, yang kini justru menjadi ciri utama dari diabetes Tipe 5.
Setelah itu, penyakit ini kembali ditemukan di berbagai negara, seperti India, Sri Lanka, Bangladesh, Uganda, Ethiopia, Rwanda, hingga Korea, terutama di kawasan belahan bumi selatan. Saat ini, diperkirakan ada sekitar 25 juta orang di dunia yang mengalaminya.
Kini, berkat hasil penelitian terbaru, dunia medis kembali memberi perhatian serius pada kaitan antara kekurangan gizi masa kecil dengan gangguan perkembangan pankreas dan produksi insulin. Temuan ini menjadi dasar resmi pengakuan diabetes Tipe 5, khususnya di kalangan remaja dan dewasa muda yang mengalami malnutrisi sejak dini.