Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Pexels/Samer Daboul
Pexels/Samer Daboul

Langit malam sering kali jadi panggung pertunjukan yang bisa dinikmati tanpa tiket, dan Gerhana Bulan adalah salah satu pertunjukan terbaiknya. Di balik perubahan warna itu, tersembunyi kisah yang menakjubkan.

Lembaga luar angkasa ternama seperti NASA, telah lama meneliti dan mendokumentasikan setiap detail peristiwa ini. Dari waktu kemunculannya hingga bagaimana bisa memengaruhi pergerakan benda langit.

Jadi, kalau kamu ingin mengenal lebih dekat dengan fenomena langit ini, mari kita kupas bareng Popmama.com tentang apa itu gerhana bulan? Cek informasinya di sini.

Apa Itu Gerhana Bulan? Fenomena yang Terjadi saat Bulan Purnama

Pexels/Diana

Gerhana bulan terjadi ketika Bumi berada tepat di antara Matahari dan Bulan, sehingga cahaya Matahari yang seharusnya mengenai Bulan justru terhalang oleh bayangan Bumi. Akibatnya, Bulan terlihat gelap atau bahkan berwarna merah darah.

Menurut NASA Space Place, fenomena ini hanya bisa terjadi saat fase bulan purnama. Namun, tidak semua bulan purnama akan menghasilkan gerhana, karena orbit Bulan sedikit miring terhadap orbit Bumi. Hal ini membuat gerhana bulan jadi momen langka yang tak terjadi setiap bulan.

Jenis-Jenis Gerhana Bulan, Bukan Cuma Satu, Lho!

Freepik

Berdasarkan tingkat ketertutupan cahaya Bulan oleh bayangan Bumi, gerhana bulan dibagi menjadi tiga jenis utama, yakni Gerhana Bulan Total, Sebagian, dan Penumbral. Berikut penjelasannya: 

1. Gerhana Bulan Total
Saat gerhana total terjadi, seluruh bagian Bulan tertutup oleh bayangan inti Bumi (umbra), dan Bulan akan tampak berwarna merah gelap. Menurut laporan Space.com, warna ini disebabkan oleh pembiasan cahaya matahari melalui atmosfer Bumi, mirip dengan efek senja.

2. Gerhana Bulan Sebagian
Gerhana ini terjadi saat hanya sebagian Bulan yang masuk ke dalam bayangan inti Bumi. Hasilnya, kita bisa melihat 'gigitan' gelap di permukaan Bulan yang cukup kontras.

3. Gerhana Penumbral
Gerhana yang satu ini paling sulit dikenali. Hanya sebagian cahaya matahari yang tersembunyi oleh bayangan luar Bumi (penumbra), sehingga Bulan tampak sedikit lebih redup dari biasanya.

Fakta Unik tentang Gerhana Bulan yang Jarang Kamu Dengar

1. Tak perlu kacamata khusus, ini alasan Gerhana Bulan aman dilihat langsung

Freepik

Berbeda dari Gerhana Matahari yang butuh pelindung mata, Gerhana Bulan bisa kamu nikmati langsung dengan mata telanjang. Hal ini disebutkan langsung dalam panduan NASA untuk mengamati fenomena langit secara aman.

Kamu bisa menyaksikannya sambil rebahan di halaman rumah, tanpa alat bantu apa pun. Bahkan, banyak astronom menyarankan untuk menikmatinya secara langsung, agar bisa melihat detail perubahan warna dan fase gerhana dengan jelas.

2. Gerhana Bulan Total bisa bertahan lebih dari satu jam

Freepik/Wirestock

Karena bayangan Bumi jauh lebih besar dibanding Bulan, Gerhana Bulan total bisa berlangsung lebih dari satu jam. Bahkan, Gerhana Bulan total terlama abad ini terjadi pada tahun 2018 dan berlangsung selama 1 jam 43 menit.

Saat itu, langit malam dipenuhi rona merah gelap yang membuat banyak orang menyebutnya sebagai 'Blood Moon'. Fenomena langka ini menjadi sorotan para astronom dan pecinta langit dari berbagai belahan dunia.

3. Alasan Gerhana Bulan tidak terjadi setiap bulan, meski ada bulan purnama

Freepik/Rawpixel.com

Meskipun bulan purnama terjadi setiap bulan, Gerhana Bulan tidak selalu menyertainya. Ini karena orbit Bulan miring sekitar 5 derajat dari orbit Bumi.

Bulan hanya masuk ke dalam bayangan Bumi saat posisi orbitnya sejajar dengan garis antara Matahari dan Bumi. Karena itu, Gerhana Bulan hanya bisa terjadi saat bulan purnama.

Nah, sekarang kamu sudah tahu, bukan apa itu gerhana bulan? Gerhana bulan tetap layak dinikmati, karena ia adalah pengingat indah bahwa semesta bekerja dalam harmoni yang luar biasa. 

Editorial Team