Meskipun Golden Visa menawarkan banyak keuntungan, penerapannya juga memiliki potensi risiko yang perlu dipertimbangkan dengan cermat.
Beberapa risiko ekonomi, seperti fluktuasi ekonomi atau boom and bust cycle, bisa terjadi jika aliran investasi yang masuk tidak stabil. Selain itu, ada kekhawatiran mengenai gelembung properti akibat lonjakan harga akibat permintaan tinggi dari investor asing yang masuk melalui Golden Visa.
Selain risiko ekonomi, Golden Visa juga dikritik karena dinilai memberi akses eksklusif hanya kepada individu dengan kekayaan besar, sehingga menimbulkan kesan diskriminatif.
Di beberapa negara Eropa, program ini bahkan dihentikan karena memicu kasus pencucian uang, penghindaran pajak, dan pendanaan aktivitas ilegal.
Mantan Presiden Jokowi menegaskan bahwa penerapan Golden Visa di Indonesia akan menggunakan prinsip seleksi ketat untuk memastikan hanya individu berkualitas yang dapat memperoleh visa ini.
Melalui asas selective policy, pemerintah berkomitmen menjaga agar skema Golden Visa tidak memberikan dampak negatif, seperti ketimpangan ekonomi atau penyalahgunaan izin tinggal.
Itu dia informasi dari Popmama.com mengenai apa itu Golden Visa, yang dapat memberikan pemahaman lebih jelas tentang skema ini dalam mengundang investasi sekaligus menjaga keseimbangan ekonomi nasional.
Golden Visa berpotensi menjadi instrumen efektif dalam menarik investasi asing dan mendukung pembangunan ekonomi Indonesia.
Dengan memahami manfaat serta risiko dari penerapan Golden Visa, diharapkan pemerintah dapat merumuskan kebijakan ini dengan hati-hati dan strategis.