Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Apa Itu Herpes Kulit Ini yang Harus Diketahui (4).jpg
medicinenet

Intinya sih...

  • Herpes kulit disebabkan oleh virus HSV dan VZV, menyerang lapisan kulit dan saraf di sekitarnya, serta dapat muncul di berbagai bagian tubuh.

  • Virus HSV menginfeksi lapisan kulit atau selaput lendir, menimbulkan sensasi gatal, panas, atau kesemutan sebelum muncul lepuhan kecil berisi cairan.

  • Orang dengan sistem imun lemah, dewasa menengah ke atas, dan lansia lebih rentan mengalami gejala aktif herpes kulit. Perawatan penting untuk mengendalikan gejala dan mempercepat penyembuhan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Herpes kulit mungkin terdengar menakutkan. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang bisa menetap di tubuh dan muncul kembali kapan saja, terutama saat daya tahan tubuh menurun.

Infeksi ini bisa terjadi pada siapa saja, dari anak-anak hingga orang dewasa. Jadi, Mama nggak sendiri kalau tiba-tiba muncul ruam atau lepuhan kecil di kulit. 

Untuk lebih jelasnya, Popmama.com sudah merangkum penjelasan lengkap tentang herpes kulit supaya Mama lebih paham dan siap menghadapinya. Yuk, simak! 

Apa Itu Herpes Kulit?

medicinenet

Herpes kulit adalah infeksi pada kulit yang disebabkan oleh dua jenis virus, yaitu Herpes Simplex Virus (HSV) dan Varicella-Zoster Virus (VZV). Infeksi ini ditandai dengan munculnya ruam, lepuhan berisi cairan, rasa perih, panas, atau gatal pada area tertentu.

Menurut Cleveland Clinic, virus herpes dapat menyerang lapisan kulit sekaligus saraf di sekitarnya, sehingga tidak hanya menyebabkan perubahan pada kulit, tetapi juga memicu rasa nyeri yang cukup intens. 

Herpes kulit dapat muncul di berbagai bagian tubuh seperti wajah, bibir, leher, punggung, hingga area intim. Kondisi ini cukup umum dan bisa terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa.

Bagaimana Herpes Kulit Terjadi?

Freepik/wirestock

Herpes kulit terjadi ketika virus Herpes Simplex Virus (HSV) menginfeksi lapisan kulit atau selaput lendir, menimbulkan sensasi gatal, panas, atau kesemutan sebelum muncul lepuhan kecil berisi cairan.

Melansir dari Mayo Clinic, lepuhan ini bisa pecah dan menyebabkan kulit terasa perih, kemerahan, dan sensitif saat disentuh. Virus HSV tetap berada di tubuh dan bisa aktif kembali kapan saja, terutama saat sistem imun menurun atau stres meningkat. 

Karena herpes berasal dari virus yang menetap di tubuh, gejala bisa mereda tetapi virus tetap berpotensi kambuh. Dengan perawatan yang tepat gejala dapat dikendalikan dan penyembuhan berlangsung lebih cepat.

Siapa yang Rentan Mengalami Herpes Kulit?

Freepik/karlyukav

Herpes kulit bisa menyerang siapa saja, tetapi ada kelompok tertentu yang memiliki risiko lebih tinggi mengalami gejala aktif. Berikut beberapa kelompok yang lebih rentan:

  • Semua orang bisa terinfeksi HSV: melansir dari World Health Organization (WHO), lebih dari 3,8 miliar orang di bawah usia 50 tahun pernah terinfeksi HSV, baik dengan gejala maupun tanpa gejala. 

  • Orang dengan sistem imun lemah: orang yang sedang sakit, stres, kelelahan, atau menggunakan obat imunosupresif lebih rentan mengalami gejala aktif.

  • Dewasa menengah ke atas atau lansia: untuk herpes zoster (Varicella-Zoster Virus), orang dewasa menengah ke atas atau lansia lebih rentan mengalami kekambuhan karena daya tahan tubuh menurun seiring usia.

Apa yang Terjadi Jika Herpes Kulit Tidak Diobati?

Freepik/stefamerpik

Herpes kulit umumnya bisa sembuh sendiri dalam 2-3 minggu, tetapi perawatan bisa mempercepat proses penyembuhan.

Melansir dari Mayo Clinic, pada orang dengan sistem imun lemah atau kondisi kulit tertentu, lepuhan herpes berisiko lebih parah, menyebar ke area kulit lain, atau menimbulkan komplikasi seperti infeksi pada jari atau mata. 

Oleh karena itu, menjaga kebersihan kulit, menghindari memecahkan lepuhan, dan menggunakan salep atau obat antivirus sesuai anjuran dokter tetap penting untuk mengendalikan gejala dan mempercepat penyembuhan.

Nah, itulah penjelasan mengenai herpes kulit yang perlu Mama ketahui. Dengan informasi ini, Mama bisa lebih memahami gejala, siapa yang rentan, dan langkah-langkah sederhana untuk mengendalikan kondisi agar tetap nyaman dan percaya diri.

Editorial Team