Youtube.com/Purbo Asmoro Official
Cerita kejahatan politik Sengkuni ternyata berawal saat kakaknya bernama Dewi Gandari yang dikenal kejam, bengis, dan pendendam meminta bantuannya untuk mencari cara agar anaknya, Duryudana, menjadi raja Astina yang saat itu masih dipimpin Pandu Dewanata.
Demi sang keponakan bisa naik takhta, Sengkuni kemudian melakukan politik adu domba. Hal tersebut rupanya membuat Pandu Dewanata terlibat perang melawan muridnya sendiri yang bernama Prabu Tremboko. Perang itu berakhir dengan kematian keduanya.
Destarata kemudian menjadi raja Astina sementara setelah kematian Pandu Dewanata. Kondisi itu ternyata tidak membuat Sengkuni diam begitu saja. Ia kemudian merayu Destarata agar menyerahkan jabatan kepada Duryudana.
Rayuan dari Sengkuni ternyata membuat Destarata menyerahkan kekuasaan kepada putra sulungnya, Duryudana, meski hanya untuk sementara waktu sampai para pandawa beranjak dewasa dan cukup usia untuk memimpin Astina.
Akan tetapi, Sengkuni malah terus melakukan tindak kejahatan, menyusun rencana licik, hingga menghalalkan segala cara hanya untuk melenyapkan para Pandawa agar keponakannya bisa berkuasa selamanya di Astina.
Itulah yang kemudian menjadi asal usul perang saudara antara Pandawa dan Kurawa yang dikenal dengan nama Bharatayudha.