Melansir dari Healthline, fenomena ini dianggap sebagai paradoks, karena bertentangan dengan pemahaman kita tentang bagaimana kondisi seperti demensia merusak fungsi otak.
Penyebab terminal lucidity belum sepenuhnya dipahami oleh para ahli. Namun, beberapa teori yang telah dikembangkan menunjukkan adanya hubungan antara perubahan fungsi otak dan fenomena ini:
• Aktivitas otak yang meningkat saat kekurangan oksigen
Penelitian menunjukkan bahwa otak yang mengalami kekurangan oksigen, seperti pada kondisi mendekati kematian, dapat menjadi lebih aktif. Dilansir dari Clevelanc Clinic, aktivitas otak saat mendekati kematian, seperti peningkatan gelombang gamma, dapat memungkinkan seseorang untuk sementara waktu mengakses kemampuan kognitif yang sebelumnya hilang.
• Fluktuasi fungsi otak
Perubahan mendadak dalam fungsi saraf mungkin menjadi pemicu kemampuan kognitif sementara pada pasien yang mengalami terminal lucidity.
• Perubahan tak terjelaskan di otak dan tubuh menjelang kematian
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sebelum meninggal, perubahan pada sistem tubuh dapat memengaruhi ingatan dan perilaku.
Dalam beberapa tahun terakhir, penelitian mengenai fenomena ini semakin meningkat, termasuk pengumpulan data dari pengalaman langsung tenaga kesehatan seperti perawat hospice untuk mendukung pemahaman yang lebih baik.