Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Pexels/Thirdman
Pexels/Thirdman

Pernahkah kamu merasa khawatir kalau kebanyakan tidur saat puasa bisa membatalkan ibadahmu? Mitos seperti ini cukup populer di masyarakat, padahal faktanya tidak benar.

Sebagian orang mengira tidur terlalu lama dapat mengurangi pahala puasa. Sementara yang lain justru menganggapnya sebagai cara untuk menghindari lapar dan dahaga.

Jadi, mana yang benar? Untuk mencari tahu jawabannya, Popmama.com akan mengulas lebih dalam terkait apakah tidur membatalkan puasa? Scroll informasinya di sini. 

Apakah Tidur Membatalkan Puasa? Begini Penjelasan Berdasarkan Hadis

Pexels/Momsteraproductions

Jawabannya tidak. Tidur sama sekali tidak membatalkan puasa, karena tidak termasuk dalam hal-hal yang membatalkan puasa seperti maka atau minum. Dalam Islam, tidur justru dianggap sebagai bentuk istirahat yang diperbolehkan dan tidak berdampak pada keabsahan puasa seseorang.

"Tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah, diamnya adalah tasbih, doanya dikabulkan, dan amalannya dilipatgandakan." (HR. Al-Baihaqi dalam Syu'abul Iman, no. 3653. Hadis ini dinilai dhaif oleh sebagian ulama, namun tetap memiliki makna yang baik dalam mendorong semangat beribadah.)

Dari hadis ini, kita bisa melihat bahwa tidur saat puasa tidak membatalkan ibadah dan tetap bernilai pahala jika diniatkan dengan baik. Misalnya, untuk menjaga energi agar bisa beribadah maksimal.

Apakah Pahala Puasa Berkurang Jika Terlalu Banyak Tidur?

Pexels/Cottonbrostudio

Meskipun tidur tidak membatalkan puasa, para ulama menyarankan agar seorang muslim tidak terlalu banyak tidur. Imam Al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin mengatakan:

"Hendaknya seorang Muslim tidak memperbanyak tidur di siang hari, karena itu akan mengurangi manfaat puasa. Sebab tujuan utama puasa adalah menahan hawa nafsu, bukan sekadar menahan lapar dan haus."

Dalam Al-Qur'an juga disebutkan bahwa puasa bertujuan untuk meningkatkan ketakwaan. Begini penjelasannya: 

"Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS. Al-Baqarah: 183)

Bagaimana Jika Seseorang Tidur Sepanjang Hari dan Tidak Sadar Hingga Waktu Berbuka?

Pexelss/Keiraburton

Ada juga pertanyaan seperti ini, 'Bagaimana kalau seseorang tidur dari pagi hingga magrib tanpa bangun sama sekali? Apakah puasanya tetap sah?'

Dalam hal ini, para ulama berpendapat bahwa puasanya tetap sah jika sudah berniat sejak malam sebelum subuh. Tidur tidak membatalkan puasa, tetapi lebih baik tetap beraktivitas yang bermanfaat. Sheikh Ibn Utsaimin rahimahullah pernah ditanya tentang hal ini, dan beliau menjawab:

"Puasa orang yang tertidur sepanjang hari tetap sah, tetapi ia kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pahala dari amal ibadah lainnya selama berpuasa." (Fatawa Nur 'ala ad-Darb, 11/2)

Tidur di Siang Hari vs Tidur di Malam Hari dalam Islam

Freepik/Vecstock

Islam sangat menganjurkan keseimbangan dalam pola tidur. Tidur di malam hari lebih utama daripada tidur berlebihan di siang hari, karena malam adalah waktu yang ditetapkan Allah untuk istirahat, sebagaimana firman-Nya:

"Dan Kami jadikan malam sebagai pakaian (waktu istirahat), dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan." (QS. An-Naba': 10-11)

Namun, Islam juga tidak melarang tidur siang. Bahkan, qailulah (tidur sebentar di siang hari sebelum atau setelah zuhur) dianjurkan dalam beberapa hadis:

"Lakukanlah qailulah, karena setan tidak melakukannya." (HR. At-Thabrani dalam Al-Mu'jam Al-Awsath, no. 5086, dan dihasankan oleh Al-Albani dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, no. 1647)

Nah, itu dia informasi lengkap mengenai apakah tidur membatalkan puasa? Jadi, selama sudah berniat sejak malam, puasanya tetap sah meski tidur sepanjang hari. Namun, lebih baik tetap bangun untuk salat dan ibadah lainnya.

Editorial Team