Popmama.com/Michael Andrew
Artika Whulandary Beauty Camp terbentuk atas keinginan Artika bersama Whulandary Herman untuk bisa membuat para perempuan mendukung satu sama lain. Menurutnya, kompetesi saat ini semakin keras, bukan hanya perempuan dan laki-laki saja, tapi kini kompetisi antara perempuan saja cukup sengit persaingannya.
"Belum lagi dunia media sosial sibuk memperlihatkan mana yang paling baik dan hebat. Melalui Beauty Camp ini, saya ingin membuat hal tersebut menjadi sebaliknya. Beauty camp ini menjadi wadah bagaimana kita sebagai sesama perempuan support each other," kata Mama dari Zoe dan Abbey ini.
Artika Whulandary Beauty Camp merupakan training center sekaligus komunitas yang memiliki misi untuk mendukung perempuan satu sama lain. Teradapat kompetisi juga di dalamnya, namun bukan kepada orang lain melainkan kepada diri sendiri.
"Kompetisi dengan diri sendiri adalah bagaimana kita bersaing pada diri kita untuk lebih baik ke depan dengan melawan diri kita sendiri yang dulu. Beauty camp sudah berjalan tiga tahun dan masuk batch ke tujuh pada November 2019 nanti," ungkap Artika.
Awalnya, Artika Whulandary Beauty Camp hanya berfokus menjadi wadah untuk mempersiapkan perempuan menjadi Puteri Indonesia atau ajang kompetisi puteri kecantikan. Namun, kini Artika dan Whulandary mengubah misi beauty camp menjadi lebih luas.
"Semakin kesini, kelasnya kita sempurnakan, sekarang nggak hanya membahas grooming, styling, public speaking, personal brand, tapi sekarang kita lebih fokus pada kelas menambah life skill, seperti akting sampai bela diri untuk perempuan. Sehingga peminatnya banyak diluar mereka yang suka kontes. Jadi yang bergabung dari berbagai kalangan, dari wanita karier, dokter gigi, dan banyak lagi. Jadi, ini benar-benar tempat untuk mereka yang ingin mengembangkan diri," tambahnya.
Artika Whulandary Beauty Camp merupakan sebuah bentuk kepeduliannya terhadap masyarakat. Ia merasa, dirinya berada di tahap ini adalah berasal dari banyaknya kebaikan masyarakat yang ia terima. Baginya setiap perempuan dari pelosok manapun berhak mendapatkan pengalaman dan ilmu pengembangan diri.
"Cara mendidik dan mengarahkan adik-adik ini untuk punya kesempatan yang sama dengan saya dan Whulandary. Pada angkatan pertama, saya punya tekad untuk membantu perempuan meraih mimpinya. Saya pilih dua orang perempuan, yang satu dari Indonesia Timur dan yang satu dari Belitung, mereka mendapatkan bea siswa untuk ikut beauty camp selama tiga bulan," katanya.