10 Penyakit yang Mengintai Pengidap Diabetes, Wajib Kontrol Gula Darah

Menjaga kadar gula darah dalam keadaan normal akan menghindarkanmu dari sejumlah penyakit berbahaya

12 November 2022

10 Penyakit Mengintai Pengidap Diabetes, Wajib Kontrol Gula Darah
Pexels/Artem Podrez

Faktor risiko diabetes tergantung pada jenis diabetes. Sejarah keluarga dapat berperan dalam semua jenis. Komplikasi jangka panjang diabetes berkembang secara bertahap.

Semakin lama seseorang menderita diabetes dan semakin tidak terkontrol gula darah, maka semakin tinggi pula risiko komplikasinya. Akhirnya, komplikasi diabetes dapat melumpuhkan atau bahkan mengancam jiwa. 

Diabetes dapat diobati dan konsekuensinya dapat dihindari atau ditunda dengan diet, aktivitas fisik, dan pemeriksaan rutin serta pengobatan untuk komplikasi.

Kali ini Popmama.com akan membahas 10 penyakit yang mengintai diabetes. Simak artikel berikut.

1. Dermopati Diabetik

1. Dermopati Diabetik
healthline.com

Kondisi ini juga dikenal sebagai shin spot, dan tidak berbahaya. Bintik-bintik tersebut terlihat seperti bercak atau garis bulat berwarna merah atau coklat di kulit dan umum terjadi pada penderita diabetes.

Mereka muncul di bagian depan kaki (tulang kering) dan sering dikaitkan dengan bintik-bintik penuaan. Bintik-bintik ini tidak terasa sakit, gatal, atau terbuka.

Diabetes dapat menyebabkan perubahan pada pembuluh darah kecil yang mengurangi suplai darah ke kulit. 

Kondisi kulit ini tidak berbahaya dan tidak memerlukan perawatan. Jika memiliki kekhawatiran tentang bintik-bintik tulang kering, Mama bisa segera lakukan konsultasi dengan dokter.

2. Excessive Growth

2. Excessive Growth
Freepik/Jcomp

Hal ini mengacu pada terlalu banyak hormon pertumbuhan. Akibatnya, dapat menyebabkan gigantisme pada anak-anak, di mana tulang dan tubuh mereka tumbuh terlalu banyak.

Pengaruhnya pada bayi, glukosa berlebih dapat melewati plasenta dan memicu pankreas bayi untuk membuat insulin ekstra. Hal ini dapat menyebabkan bayi mama tumbuh terlalu besar. Ini dapat menyebabkan kelahiran yang sulit dan terkadang perlu untuk operasi caesar.

3. Hipertensi

3. Hipertensi
Pexels/Pavel Danilyuk

Diabetes tipe 2 disebabkan oleh resistensi terhadap insulin atau hormon yang dibutuhkan tubuh untuk menggunakan gula darah sebagai energi. Karena tubuh penderita diabetes tipe 2 menolak insulin, gula menumpuk dalam darah mereka.

“Itu berarti tubuh membuat lebih banyak insulin, dan insulin menyebabkan tubuh menahan garam dan cairan, yang merupakan salah satu cara diabetes meningkatkan risiko tekanan darah tinggi,” kata Dr. Hatipoglu.

Diabetes merusak arteri dan menjadikannya target pengerasan, yang disebut aterosklerosis. Itu dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, yang jika tidak diobati, dapat menyebabkan masalah termasuk kerusakan pembuluh darah, serangan jantung, dan gagal ginjal.

4. Kanker

4. Kanker
pexels.com/@padrinan/

Diabetes tipe 2 dan beberapa jenis kanker memiliki beberapa faktor risiko yang serupa. Kelebihan berat badan meningkatkan risiko terkena diabetes dan kanker kerongkongan, usus, payudara, rahim, dan ginjal.

Baik diabetes tipe 2 dan kanker lebih sering terjadi pada orang seiring bertambahnya usia. Diabetes tipe 1 dapat menyebabkan peningkatan risiko terkena kanker serviks dan kanker perut.

Dengan menjaga berat badan yang sehat, makan dengan baik, tetap aktif dan tidak merokok, hal-hal tersebut dapat membantu mengurangi risiko terkena kanker.

Editors' Pick

5. Kerusakan saraf (neuropati)

5. Kerusakan saraf (neuropati)
Freepik/Racool_studio

Terlalu banyak gula dapat melukai dinding pembuluh darah kecil (kapiler) yang memberi nutrisi pada saraf, terutama di kaki.

Hal ini dapat menyebabkan kesemutan, mati rasa, terbakar atau nyeri yang biasanya dimulai pada ujung jari kaki atau jari tangan dan secara bertahap menyebar ke atas.

Kerusakan saraf yang berhubungan dengan pencernaan dapat menyebabkan masalah dengan mual, muntah, diare atau sembelit. Bagi pria, hal itu dapat menyebabkan disfungsi ereksi.

6. Kegagalan organ pernapasan

6. Kegagalan organ pernapasan
Freepik

Kadar gula darah tinggi yang disebabkan oleh diabetes dapat mempersulit tubuh untuk melawan pneumonia setelah berkembang.

Hal ini dapat menyebabkan kasus pneumonia yang lebih parah dan komplikasi yang meningkat, termasuk kerusakan organ, kegagalan pernapasan, dan bahkan kematian.

Ini karena diabetes melemahkan sistem kekebalan tubuh. Ketika seseorang menderita diabetes, kadar gula darah yang tinggi membuat sel darah putih sulit untuk melawan infeksi.

Diabetes juga dapat berdampak negatif pada sistem kekebalan tubuh dengan mengganggu sirkulasi dan saraf.

Ini menempatkan seseorang pada risiko infeksi yang lebih tinggi, termasuk pneumonia. Ini juga membuat tubuh lebih sulit untuk melawan infeksi ketika mereka berkembang.

7. Kulit kering dan gatal

7. Kulit kering gatal
bpac.org.nz

Kondisi kulit ini umum terjadi, bahkan untuk orang yang tidak menderita diabetes. Tapi, kulit kering dan gatal bisa jadi akibat sirkulasi yang buruk dan mungkin terjadi saat seseorang menderita diabetes. 

Terlalu banyak gula dalam darah menyebabkan tubuh menarik cairan dari sel-selnya sehingga bisa menghasilkan cukup urin untuk membuang kelebihan gula.

Ini bisa membuat kulit menjadi kering. Sehingga, perlu memantau kadar gula darah dan menjaganya dalam kisaran target. 

Cara termudah yang bisa dilakukan untuk tidak memperburuk hal tersebut adalah dengan membatasi waktu mandi, menggunakan sabun ringan, dan menggunakan losion setelah mandi.

Olahraga adalah salah satu cara terbaik untuk meningkatkan sirkulasi dan memiliki banyak manfaat kesehatan lainnya.

8. Masalah seks

8. Masalah seks
Freepik/jcomp

Masalah kesehatan seksual yang umum terlihat pada orang dengan diabetes tipe 2 adalah penurunan libido atau hilangnya gairah seks. 

Masalah kesehatan seksual paling umum yang menyertai diabetes tipe 2 adalah kekeringan pada vagina. Ini bisa jadi akibat dari perubahan hormonal atau berkurangnya aliran darah ke alat kelamin.

Wanita yang menderita diabetes memiliki tingkat infeksi dan peradangan vagina yang meningkat. Kedua hal ini dapat membuat seks menjadi menyakitkan.

Kerusakan saraf pada kandung kemih juga dapat menyebabkan inkontinensia saat berhubungan seks.

Perempuan dengan diabetes juga lebih sering mengalami infeksi saluran kemih (ISK) dan hal tersebut juga bisa membuat seks menjadi menyakitkan dan tidak nyaman.

9. Penglihatan kabur

9. Penglihatan kabur
Freepik/Maria_sbytova

Diabetes terjadi ketika tubuh tidak memproses makanan dengan baik sebagai energi. Ketika seseorang menderita diabetes, tubuh tidak merespons atau tidak memproduksi insulin, yaitu hormon yang mengantarkan glukosa (gula darah) ke sel-sel di tubuh.

Memiliki terlalu banyak glukosa dalam aliran darah, di luar sel tempatnya berada, dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah dan saraf yang mengalir ke seluruh tubuh, termasuk ke mata.

Sekelompok kondisi mata yang dapat diakibatkan oleh diabetes, termasuk glaukoma, retinopati diabetik, diabetik macular edema, dan katarak. 

10. Penyakit jantung (kardiovaskular)

10. Penyakit jantung (kardiovaskular)
Freepik/Jcomp

Jika seseorang memiliki diabetes, akan lebih mungkin untuk memiliki penyakit jantung atau stroke. Tingginya kadar glukosa (gula) dalam darah penderita diabetes pada akhirnya dapat merusak pembuluh darah serta saraf yang mengendalikannya.

Jaringan tubuh biasanya menggunakan gula sebagai sumber energi. Ini disimpan di hati sebagai bentuk glikogen. Diabetes sangat meningkatkan banyak risiko masalah jantung.

Ini bisa termasuk penyakit arteri koroner dengan nyeri dada (angina), serangan jantung, stroke dan penyempitan arteri (aterosklerosis). 

Demikian informasi tentang 10 penyakit yang mengintai pengidap diabates. Kontrol gula darah agar tidak terserang ragam penyakit tersebut, ya!

Baca Juga:

The Latest