Penyakit autoimun semakin menjadi tren di kalangan masyarakat karena meningkatnya kesadaran akan gejala-gejalanya dan faktor lingkungan yang memicunya. Banyak orang sekarang lebih waspada terhadap tanda-tanda yang mungkin mengindikasikan autoimun, meskipun kadang-kadang terjadi kesalahpahaman atau klaim yang tidak tepat.
Faktor genetik memang menjadi penyebab utama, namun pengaruh lingkungan juga memiliki peran signifikan dalam mencetuskan penyakit ini. Kesadaran yang lebih tinggi tentang kondisi ini membuat masyarakat lebih peka terhadap gejala-gejala yang ada di sekitar mereka, sehingga lebih banyak yang menduga bahwa mereka mungkin menderita autoimun.
Ditemui dalam acara Grand Opening Immuno Derma Clinic: Klinik Kulit Alergi, Autoimun, dan Inflamasi Pertama di Indonesia, Sabtu (8/6/2024), di Jakarta Selatan, Dr. dr. Windy Keumala Budianti, Sp.DVE, Subsp. DAI., Subspesialis Dermato Alergo Imunologi selaku pemilik Immuno Derma Clinic dan Dr. Bintari Anindhita, Sp.GK., Spesialis Gizi Klinik di Immuno Derma Clinic menjelaskan mengenai fenomena penyakit autoimun yang kian merebak di Indonesia.
"Berdasarkan data lima tahun terakhir, jumlah pasien alergi, autoimun, dan inflamasi di Indonesia terus meningkat, terutama di daerah Jakarta dan sekitarnya. Oleh karena itu, kami sangat senang dan bangga atas resminya pembukaan Immuno Derma Clinic di Jakarta. Kini kami dapat memberikan layanan terbaik dengan konsep patient-centered-care – sebuah konsep perawatan yang menerapkan pemahaman menyeluruh pada pasien dengan mengedepankan nilai, kebutuhan dan pilihan pasien – yang berfokus pada penyakit kulit alergi, autoimun, dan inflamasi. Kami berharap Immuno Derma Clinic memberi banyak manfaat bagi pasien untuk mengendalikan dan berdamai dengan penyakit yang biasanya berjalan kronik serta memiliki kualitas hidup yang lebih baik," ujar Dr. dr. Windy.
Cek selengkapnya di Popmama.com berikut ini.
