Menurut World Health Organization (WHO), gangguan pernapasan mencakup berbagai kondisi kesehatan yang mempengaruhi sistem pernapasan manusia.
Gangguan pernapasan akibat polusi udara dapat bervariasi dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda.
Partikel-partikel polusi udara seperti debu, asap, dan bahan kimia dapat mengiritasi tenggorokan dan membran lendir di saluran pernapasan. Sehingga, seringkali menyebabkan batuk dan rasa gatal di tenggorokan.
Paparan terhadap polusi udara dapat menyebabkan peradangan pada saluran pernapasan yang menyebabkan kita kesulitan bernapas atau merasa sesak napas, terutama saat melakukan aktivitas fisik.
Bagi kamu yang memiliki asma, polusi udara bisa memicu atau memperburuk gejala asma.
Paparan alergen atau polusi udara dapat memicu serangan asma, menyebabkan kesulitan bernapas, batuk, dan dada terasa berat.
Polusi udara juga dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh di saluran pernapasan, membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi virus atau bakteri, seperti pilek, bronkitis, atau pneumonia.
Paparan jangka panjang terhadap polusi udara dapat merusak paru-paru dan menyebabkan gangguan pernapasan yang lebih serius, bahkan pada orang yang sehat.