Balada Si Roy, film bertema kehidupan remaja. Sekilas, kamu mungkin menganggap film ini cukup klise. Apalagi, selama ini film bertema remaja selalu identik dengan proses pencarian jati diri.
Anggapan awal tentang film Balada Si Roy mungkin tidak salah, tapi tidak sepenuhnya benar. Film ini menawarkan hal lain yang cukup menarik.
Kisahnya tentang Roy yang pindah ke Serang, kota pesisir kecil. Kepindahan tersebut mengubah banyak sisi dalam diri Roy. Untuk pertama kalinya, Roy mengenal cinta, persahabatan murni, dan kesepian.
Sosoknya memang menawan dan mudah disukai, terutama oleh teman-teman perempuannya di sekolah. Apalagi, Roy memiliki penampilan cukup otentik dan trendi. Pembawaannya dingin, tapi itulah pesonanya.
Sampai akhirnya, satu per satu kejadian kelam menimpa Roy. Mulai dari perselisihannya dengan Dullah, teman sekolah yang tak menyukainya, pertemuannya dengan sahabat-sahabat baru, sampai kisah cinta di masa muda yang cukup berliku dengan Ani.
Roy belajar tentang kehilangan dan perpisahan. Dari dua pengalaman tersebut, ia memahami makna persahabatan dan belajar mengakrabi kesepian.
Layaknya sebuah petualangan, Roy pun mencoba dunia baru yang cukup berisiko, yakni arena balapan.
Inilah titik Roy mulai sering mempertanyakan tentang hidupnya. Roy seolah diajak oleh semesta untuk merenungkan kembali langkahnya setelah dilanda kehilangan dan perpisahan. Belum lagi, ia harus memiliki nasib kisah cinta yang cukup pahit di usia muda.
Lantas, bagaimana akhir masa remaja Roy? Temukan jawabannya dengan menonton film Balada Si Roy di bioskop, ya.