Ketika ditanyai media mengenai dugaan awal sinyal bahaya kecelakaan tidak berfungsi pada ELT pesawat, Bambang mengatakan pihaknya belum dapat data mengenai yang terjadi sehingga sinyal tersebut tidak sampai.
"Kami belum bisa menyimpulkan secara pasti mengapa alat tersebut tidak berfungsi. Kami juga memantau Nodal dari tetangga kami di Australia. Tapi disana juga tidak ada," ungkapnya lagi.
Bambang juga mengatakan pihaknya telah mengecek apakah ada tanda signal dari kecelakaan pesawat Sriwijaya Air PK-CLC bernomor SJ 182 yang hilang kontak tadi siang sekitar pukul dua. Namun hasilnya memang nihil.
"Yang pertama kali kita pantau kalau ada kecelakaan adalah Puskodal kita di atas itu, namun memang tidak ada sinyal informasi mengenai hal itu. Kalau alat itu memancarkan, kita cepat tahu, tidak perlu lagi mencari informasi apakah terjadi lost contact ataukah tidak. Ketika ada hilang kontak dan di Puskodal kita di atas itu memancarkan sinyal itu menandakan bahwa terjadi crash terhadap pesawat tersebut, tapi ini tidak memancarkan," lengkap Bambang seraya memberikan penjelasan.