Dampak dari penyebaran virus corona di Indonesia terlihat dibeberapa pasar swalayan dan harga kebutuhan dapur yang mengalami kenaikan.
Pasca Presiden Jokowi mengimbau masyarakat melakukan sosial distancing dan mengurangi kegiatan di luar rumah seperti belajar, bekerja dan ibadah. Permintaan sembako di pasar swalayan mengalami kenaikan. Meski lonjakan belum terlalu banyak, keadaan ini dikhawatirkan akan terus terjadi hingga April mendatang.
Hal ini yang membuat Mabes Polri RI meminta kepada Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) untuk membatasi pembelian bahan pokok dan bahan penting di toko-toko swalayan di bawah pengawasan Aprindo.
Sebelumnya, kebijakan ini telah tertuang dalam surat nomor B/1872/III/Res.2.1/2020/Bareskrim tertanggal 16 Maret 2020.
Isi surat tersebut menyebutkan kebijakan ini dibuat untuk menjamin ketersediaan bahan pokok dan bahan penting (bapokting) dan komoditas pangan lainnya untuk melakukan pembatasan setiap transaksi pembelian untuk kepentingan pribadi.
Mengutip dari IDN Times, Kepala Satgas Pangan Polri, Brigjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga mengatakan lonjakan pembelian dari beberapa komoditas di pasar swayalan tidak seperti biasa.
"Itu semua atas permintaan dari asosiasi pedagang ritel dan pedagang pasar. Karena mereka merasakan ada pembelian dari beberapa komoditi yang melonjak, tidak seperti biasanya," kata Brigjen Daniel di Kompleks Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, pada Rabu (18/3).
Ia juga mengatakan, meski stok barang masih ada, namun pedagang kesulitan mendistribusikan barang dengan cepat karena meningkatnya permintaan barang khususnya bahan pokok.
