Benarkah Perempuan Dinilai Lebih Disiplin dalam Mengelola Keuangan?

Adek Media Roza selaku Head of KIC mengatakan, ia melakukan survei KIC pada 6-12 September 2021. Tujuannya untuk mengetahui gambaran pengelolaan keuangan dan investasi pada kelompok perempuan. 

Survei melibatkan 5.204 responden dengan 2.288 dari responden perempuan. Hasil survei menyebutkan perempuan lebih disiplin, detil, dan melakukan pencatatan tentang pengeluaran mereka dibandingkan dengan kelompok laki-laki. 

"Ada persamaan dan perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Persamaannya adalah kondisi keuangan dan prioritas belanja. Perbedaannya, saya perhatikan kelompok perempuan lebih baik dari sisi menabung, yaitu sekitar 42 persen responden perempuan menabung. Sedangkan hanya 33 persen responden laki-laki yang menabung," ujar Adek dalam webinar bertema "Woman Leaders Forum 2022: Women's Financial and Investment Attitude", Selasa (8/3/2022).

Adapun temuan survei KIC lainnya di mana perempuan akan menyimpan uang untuk modal usaha dan bagaimana perilaku investasi perempuan. Ia akan memilih tetap berinvestasi meskipun laki-laki juga turut memprioritaskan masa depan. Namun, persentase perempuan jauh lebih tinggi melihat masa depan.

"Untuk mengambil keuntungan jangka pendek, hanya sedikit 25,9 persen. Sementara kelompok laki-laki lebih memilih mendapatkan keuntungan jangka pendek," ujarnya.

Dhannie Ullyza Zawir selaku VP Institutional Funding Investree menambahkan, menjelaskan mengenai pola peminjaman uang dan investasi kelompok perempuan dan laki-laki. Data Investree menyebutkan, dari sisi peminjam atau borrower untuk usaha terlihat dengan jelas persentase peminjam perempuan lebih tinggi dari laki-laki.

"Lebih banyak perempuan yang berani mengajukan pendanaan untuk usaha. Terutama ritel produk, dalam hal ini micro finance," kata Dhannie.

Ia menambahkan, data platform Investree saat memulai bisnis di tahun 2017 terdapat jumlah peminjam perempuan yang awalnya hanya 3 orang dengan total pinjaman Rp 165 juta. Di tahun yang sama jumlah, peminjam laki-laki sejumlah 6 orang dengan total pinjaman Rp 505 juta.

Dhannie juga menjelaskan, untuk non performing loan (NPL) debitur perempuan ada di level 3,48 persen dari total portofolio. Sementara itu laki-laki sekitar 45,5 persen. Hal itu dipengaruhi total peminjam perempuan yang bertambah cukup signifikan.

"Menariknya, di masa pandemi terdapat kemajuan borrower perempuan yang malah jadi lebih bagus. NPL menjadi lebih kecil 0,15 persen dan laki-laki kualitas loan aset memburuk. Teori rating loan quality menjadi 80 persen," tambahnya.

Nah, itu dia rangkuman yang telah Popmama.com rangkum mengenai jawaban dari pertanyaan itu. Dari beberapa pemaparan data yang fakta, akurat, dan terpercaya itu, cukup membuktikan bahwa perempuan benar dinilai lebih disiplin dalam mengelola keuangan. 

Selamat Hari Perempuan Nasional 2022 ya!