Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Benarkah Sarapan Sebelum Jam 9 Pagi Bisa Kurangi Depresi_  2.jpg
Freepik/Lookstudio

Intinya sih...

  • Sarapan tepat waktu berkontribusi dalam mengatur hormon seperti serotonin dan kortisol, menjaga mood tetap stabil, serta menekan gejala stres.

  • Studi besar menunjukkan bahwa sarapan sebelum jam 9 pagi dapat menurunkan risiko depresi hingga 28 persen.

  • Kebiasaan melewatkan sarapan sering kali berkaitan dengan gangguan pola tidur, gaya hidup pasif, atau kurangnya motivasi harian, yang memperburuk kesehatan mental.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bangun pagi dengan segudang rencana, tetapi di meja makan justru kosong. Ingin cepat sampai ke kantor, sarapan pun lagi-lagi terabaikan. 

Kebiasaan ini mungkin terlihat sepele, padahal bisa memberikan efek besar pada suasana hati di sepanjang hari. Menurut Healthline, waktu makan yang tidak teratur dapat memengaruhi kadar gula darah dan hormon stres.

Ada hubungan kuat antara waktu sarapan dan risiko depresi, dan hal ini semakin ditegaskan oleh berbagai penelitian. Maka itu, Popmama.com akan mengulas lebih dalam mengenai benarkah sarapan sebelum jam 9 pagi bisa kurangi depresi? 

Sarapan Bukan Hanya Soal Perut Lapar, Tetapi Kunci Kesehatan

Pexels/ANTONI SHKRABA production

Kamu mungkin mengira sarapan hanyalah rutinitas yang bisa dilewati jika sedang terburu-buru. Tapi menurut para ahli, sarapan adalah fondasi penting yang bisa memengaruhi kondisi emosional kamu sepanjang hari.

Healthline dan Harvard Medical School pernah mengulas, bahwa sarapan tepat waktu berkontribusi besar dalam mengatur hormon seperti serotonin dan kortisol. Kedua hormon ini berperan besar dalam menjaga mood tetap stabil serta menekan gejala stres.

Sarapan Sebelum Jam 9 Pagi Turunkan Risiko Depresi hingga 28 Persen

Freepik

Sebuah studi besar dari First Affiliated Hospital of Xi’an Jiaotong University, China, memberikan hasil yang mencengangkan. Penelitian ini melibatkan hampir 24.000 orang dewasa dan berlangsung selama lebih dari satu dekade.

Hasilnya, mereka yang sarapan sebelum jam 9 pagi punya risiko depresi jauh lebih rendah. Risiko ini bisa naik hingga 28 persen jika sering melewatkan sarapan.

Melewatkan Sarapan Bisa Jadi Pertanda Gaya Hidup Tidak Sehat

Freepik

The Journal of Affective Disorders menggarisbawahi, bahwa kebiasaan makan terlambat sering kali berkaitan dengan gangguan pola tidur, gaya hidup pasif, atau kurangnya motivasi harian. Semua itu adalah faktor yang dikenal memperburuk kesehatan mental.

Sarapan pagi dapat menjadi bentuk self-care paling sederhana yang bisa dilakukan untuk memulai hari dengan energi dan semangat positif. Ini bukan hanya soal makanan, tetapi juga rutinitas sehat untuk tubuh dan pikiran.

Data Internasional Menunjukkan, Sarapan Tepat Waktu Bisa Cegah Depresi

Freepik

Menurut Office for National Statistics di Inggris, sekitar satu dari enam orang dewasa mengalami gejala depresi dengan tingkat sedang hingga berat secara rutin. Ini menunjukkan, bahwa pentingnya pencegahan sejak dini lewat perubahan gaya hidup yang sederhana.

Mulai dari sekarang, membiasakan diri sarapan sebelum pukul 9 pagi bisa menjadi langkah kecil yang berdampak besar. Nggak hanya bikin perut kenyang, tapi juga bantu menjaga kesehatan mental kamu tetap stabil sepanjang hari.

Itu dia ulasan lengkap tentang benarkah sarapan sebelum jam 9 pagi bisa kurangi depresi? Jadi, mulai sekarang, coba biasakan sarapan tepat waktu, ya.

Editorial Team