Ikan asin selalu jadi favorit di meja makan masyarakat Indonesia. Rasanya yang gurih, awet disimpan, dan selalu cocok jadi lauk membuatnya digemari banyak orang.
Selain mudah ditemukan, harganya yang terjangkau juga menjadi alasan mengapa makanan ini begitu populer di berbagai kalangan.
Namun, di balik kenikmatannya, muncul pertanyaan benarkah sering makan ikan asin bisa sebabkan kanker? Berikut Popmama.com ulas informasinya di bawah!
Benarkah Sering Makan Ikan Asin Bisa Sebabkan Kanker?

Intinya sih...
Ikan asin bisa meningkatkan risiko kanker nasofaring
Gejala awal kanker nasofaring mirip infeksi saluran pernapasan
Konsumsi ikan asin seimbang dengan pola makan sehat dan hindari konsumsi berlebihan
1. Ikan asin memicu kanker nasofaring
Kanker nasofaring adalah jenis kanker yang muncul di bagian atas tenggorokan di belakang hidung (nasofaring). Penyakit ini jarang ditemukan, tapi sering terjadi di wilayah tertentu, seperti Cina Selatan, Asia Tenggara, Afrika Utara, dan wilayah kutub seperti Arctic.
Para ahli menduga bahwa pola geografis ini berkaitan dengan paparan virus Epstein-Barr dan kebiasaan konsumsi makanan tertentu, salah satunya ikan yang diawetkan dengan cara diasinkan.
Mengutip Cancer Care Community, kebiasaan mengonsumsi ikan asin, terutama sejak masa kanak-kanak, diketahui dapat meningkatkan risiko terkena kanker nasofaring.
Proses pengawetan seperti pengasinan dan pengeringan bisa menghasilkan senyawa kimia berbahaya, seperti nitrosamin yang terbentuk dari interaksi antara senyawa amina dalam ikan dan nitrat dari garam.
Jika dikonsumsi terus-menerus, senyawa ini dapat merangsang pertumbuhan sel kanker, terlebih jika dibarengi dengan infeksi virus Epstein-Barr. Semakin lama seseorang mengonsumsi ikan asin, semakin tinggi pula risikonya, terutama bila dimulai sejak usia dini.
2. Gejala awal kanker nasofaring
Gejala awal kanker nasofaring sering mirip dengan infeksi saluran pernapasan, seperti hidung tersumbat sebelah, mimisan berulang, telinga berdenging, atau gangguan pendengaran di satu sisi.
Tidak hanya itu, mengutip dari Parkway Cancer Centre, penderita juga bisa merasakan sakit kepala, kebas di wajah, serta benjolan di leher akibat pembesaran kelenjar getah bening.
Pada tahap lanjut, gejala bisa berkembang menjadi kesulitan menelan, suara serak, hingga perubahan suara. Jika gejala-gejala ini berlangsung lama dan tidak membaik, sebaiknya segera periksa ke dokter ahli untuk deteksi dini dan penanganan lebih cepat.
3. Tips agar tetap aman mengonsumsi ikan asin
Ikan asin tetap boleh dikonsumsi selama tidak berlebihan. Risikonya terhadap kanker nasofaring meningkat jika dikonsumsi terlalu sering, terutama sejak usia dini. Perlu diingat, kanker tak hanya disebabkan oleh makanan, tapi juga dipengaruhi oleh kebiasaan lain seperti merokok.
Selain itu, perbanyak makan buah dan sayur yang kaya vitamin C dan E karena kandungan antioksidannya bisa membantu melindungi sel tubuh. Kandungan garam yang tinggi dalam ikan asin juga perlu diwaspadai oleh penderita hipertensi, stroke, atau gangguan ginjal.
Itu dia sekilas informasi dari pertanyaan benarkah sering makan ikan asin bisa sebabkan kanker. Intinya, ikan asin tetap boleh dinikmati sesekali, asalkan tidak berlebihan dan diimbangi dengan pola makan yang sehat.
Semoga menambah informasi, Ma!