Biar Kapok! Ini 6 Cara Menghadapi Perkataan Negatif Netizen

Mama sedang atau pernah berurusan dengan 'netizen Yang Maha Benar'? Nah, cara menghadapi perkataan negatif netizen yang pertama adalah jangan terpancing dan membalasnya dengan hal yang sama.

Ketika menghadapi orang yang negatif, hampir setiap orang tenggelam dalam perasaan marah dan frustasi sehingga tak jarang mengeluarkan perkataan atau sikap yang buruk juga. Selamatkan diri Mama dari hal itu.

Menanggapi dengan marah hanya membuat mereka senang dan puas. Tahan diri dan cukup terima saja perkataan tersebut tanpa menghakimi. Ambil hal yang bisa Mama pelajari.

Tapi jika Mama ingin merespons, usahakan agar tetap objektif dan tidak emosional. Jelaskan poin Mama dengan hati-hati dan penuh pertimbangan. Ini supaya Mama tidak menyesali karena telah bercakap-cakap dengan orang negatif.

Pada akhirnya, ketika netizen sadar tidak mendapat reaksi yang diinginkan dari Mama maka mereka akan melontarkan perkataan negatif tersebut ke pihak lain.

Menekan reaksi emosional diri sendiri mungkin cukup sulit, tapi ini merupakan kunci untuk menjaga kedamaian batin.

Sebagian besar jaringan sosial memiliki kebijakan komunitas untuk 'bersikap hormat' terhadap orang lain.

Buatlah kebijakan tersebut pada akun milik Mama sebagai pengingat bagi netizen perihal unggahan, komentar, serta berbagi apa pun yang dapat diterima pada platform tersebut.

Apabila nantinya ada netizen yang bertindak tidak pantas atau tidak sopan, arahkan mereka kembali pada kebijakan Mama.

Seharusnya, mereka tidak perlu tersinggung sebab aturan itu sudah ada sebelum perkataan negatif dilayangkan. Dan itu, juga menjadi aturan bagi siapa saja yang ingin mampir ke platform milik Mama.

Netizen yang sengaja mengunggah perkataan provokatif atau menyinggung dalam platform internet apa pun sehingga menyebabkan reaksi negatif terhadap orang lain, memiliki keinginan untuk diperhatikan.

Mereka ingin Mama marah dan membalasnya. Dengan begitu, mereka akan merasa senang dan puas.

Mama tentu tidak ingin memberikan kesenangan terhadap mereka, bukan? Nah, cara menghadapi perkataan negatif netizen yang harus Mama lakukan adalah jangan terbawa, cukup abaikan saja. Biarkan mereka merasa lelah sendiri pada akhirnya.

Perkataan negatif netizen sering kali diketik tanpa berpikir. Selain bisa menjadi toksik bagi kesehatan mental, perkataan yang provokatif, menyinggung, serta ancaman juga dapat memberikan image buruk terhadap akun media sosial milik Mama.

Jadi, lebih baik blokir atau banned akun tersebut secara diam-diam. Ini salah satu cara menghadapi perkataan negatif netizen yang bisa Mama lakukan.

Sebelumnya, jangan membicarakan soal mengeluarkan mereka dari grup, memblokir dari media sosial Mama, atau menghentikan mereka agar tidak dapat berkomunikasi dengan Mama.

Membuat keributan seperti itu sama saja dengan memberi perhatian pada netizen dan itulah yang mereka inginkan. Maka, lakukan secara diam-diam dan setelahnya tetap lakukan hal-hal yang lebih besar dan lebih baik.

Cara menghadapi perkataan negatif netizen lainnya yang perlu Mama ikuti adalah tidak menghapusnya dari kolom komentar akun media sosial, website, blog, laman chat pribadi, atau platform apa pun milik Mama.

Mungkin yang ini akan membuat Mama terus teringat perkataan negatif tersebut, tapi jika menghapusnya bisa membuat mereka membalas lebih kejam, lebih marah, dan lebih frustasi.

Peneliti dari Stanford-Cornell mengatakan bahwa melakukan tindakan ekstrim terhadap sebuah pelanggaran kecil dapat meningkatkan perilaku antisosial.

Di samping itu, netizen lain bisa berpikir bahwa perkataan negatif tersebut benar. Sementara Mama, dianggap tidak jujur karena tidak ingin orang lain mengetahui perkataan itu.

Terlebih, jika perkataan tersebut sangat kasar dan tidak pantas, dapat Mama gunakan sebagai bukti untuk laporan pelanggaran UU ITE (Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik).

Menetapkan batasan adalah cara melepaskan diri dari orang negatif yang mengganggu. Karena itu, sikap ini termasuk cara menghadapi perkataan negatif netizen.

Mama membutuhkan ruang untuk bisa menjernihkan pikiran setelah berurusan dengan seseorang yang memancing marah. Menjauhlah sementara untuk menghindari toksisitas netizen tersebut.

Meskipun Mama hampir selalu menggenggam smartphone saat menjalankan aktivitas sehari-hari, tidak perlu segera membalas chat atau komentar ketika sedang frustasi atau kesal terhadap netizen yang memberi perkataan negatif.

Balas ketika Mama sudah lebih tenang. Menghadapinya dengan sabar dan tidak terpancing adalah cara yang anggun.

Namun, ketika suatu momen membuat Mama harus bergaul dengan mereka, coba lakukan dalam pengaturan grup sehingga tidak perlu berurusan secara pribadi.

Nah, apa pun yang netizen katakan, sebaiknya Mama tetap fokus pada kebahagiaan diri. Tak perlu melakukan semua yang netizen katakan karena Mama hidup bukan untuk menyenangkan dan mengesankan mereka.