Belum berakhir kebahagiaan kita semua merayakan perayaan HAN yang ditunggu oleh anak - anak di seluruh Indonesia, euphoria seperti festival seni-budaya, festival mainan tradisional, hingga para insan kecil lucu nan imut yang menunggu Bapak Presidennya untuk bermain bola bersama di istana negara, semua itu menjadi rangakaian semarak Hari Anak Nasional 2018.
Namun, ada yang menjadi fenomena berbau 'miring' yang juga terjadi di hari yang sama. Tepat di tanggal itu juga seorang laki-laki berusia 42 tahun dengan nama Dadang Mulya asal Desa Pancalang, Kecamatan Pancalang, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, menghebohkan jagat maya dan nyata.
Di hari Selasa (24/7), foto Dadang mulai menghiasi halaman teratas setiap penyedia layanan berita, foto dirinya diperbandingkan dengan foto bungkus rokok bergambar mirip dirinya tengah menggendong bayi sembari menghembus asap rokok dengan dibubuhi teks yang rata - rata berisikan tulisan berbunyi "pria yang selama ini fotonya berada di bungkus rokok".
Tentunya bagi para perokok ataupun yang kerap memperhatikan gambar peringatan ini, tak akan asing dengan foto pria yang merokok sambil menggendong bayi itu. Sontak sehari setelah perayaan Hari Anak Nasional, masyarakat Indonesia dihebohkan dengan kabar mengenai sosok bapak tersebut.
Dadang mengklaim bahwa foto yang pernah menjadi peringatan bahaya merokok (foto seorang pria berdekatan dengan anak kecil tengah menghembus asap rokok), yang terdapat dalam tiap bungkus rokok, itu adalah dirinya.
Bahkan ironisnya Dadang juga memperjuangkan haknya agar pihak yang terkait dalam industri ini memberikan royalti, sebagai bentuk penggantian izin publikasi yang selama ini tidak diberitahukan pada dirinya.
Pada awak media, Dadang menyatakan dirinya baru menyadari foto tersebut ada pada bungkus rokok ketika seorang tetangga memberi tahu.
Namun saat itu, hingga bertahun-tahun kemudian, Dadang tidak tahu harus melapor ke mana.
Sehingga foto dirinya di bungkus rokok tetap beredar seiring berjalannya waktu hingga enam tahun.
Barulah setelah itu Dadang bertemu anggota Polsek Pancalang dan membantunya membawa persoalan ini ke Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK). "Saya enggak menuntut apa-apa, hanya minta perhatian dari perusahaan ataupun pemerintah atas dimuatnya foto saya ini," kata Dadang Mulya pada salah satu media regional di Jawa Barat.
Klaim Bapak empat orang anak ini dikuatkan juga melalui pernyatannya sendiri, bahwa kala itu dirinya diminta oleh salah seorang sales rokok untuk berpose menggendong anak bayi (anak keduanya) pada dada sisi kanan dan di sisi kiri memegang rokok sembari mengepulkan asap.
Hal ini disinyalir oleh Dadang, terjadi ketika Bapak berambut hitam berombak berkumis tipis ini tengah dalam suasana menonton pertandingan sepak bola dekat rumahnya.
Awalnya, pria yang sehari-hari bekerja serabutan itu tak mengerti tujuan diambilnya foto itu untuk kepentingan apa, oleh karena itulah dirinya merasa pihak terkait pengedaran foto tersebut harus memberikan royalti.