Untuk mewujudkan idenya, Jessup memutuskan untuk meluncurkan laman berbahasa Mandarin yang dapat mereplikasi proses seleksi untuk banyak orang secara bersamaan.
Saat kembali ke Inggris untuk memulai bisnisnya, Jessup meminjam 1.500 euro (sekitar Rp 28 juta) dari sang Papa dan menyewa pengembang web lepas untuk membangun laman.
Di waktu luangnya, Jessup mulai bekerja mengisi database-nya dengan lebih dari 4.000 nama anak laki-laki dan perempuan, menghubungkan masing-masing lima karakteristik yang dia rasa paling mewakili nama itu, seperti jujur dan optimis.
"Banyak orang yang bertanya pada saya bagaimana saya punya waktu untuk memberi nama semua bayi ini? Sebenarnya, konsepnya sama seperti Google, saya pun menggunakan algoritma," ujar Jessup
Laman ini bekerja dengan meminta pengguna untuk memilih lima karakteristik dari 12 daftar yang paling mereka inginkan untuk anak mereka.
Kemudian, algoritma akan memilihkan tiga nama spesifik gender yang cocok dengan lima karakteristik tersebut.
Pengguna juga dapat membagikan tiga saran dengan teman dan keluarga melalui tautan langsung ke aplikasi pengiriman pesan Cina, Wechat. Proses ini hanya memakan waktu tiga menit.
"Saya memberikan tiga nama yang tepat untuk dipilih orangtua dan saya juga mendorong mereka untuk membagikan informasi tersebut kepada teman dan keluarga," ujar Jessup.
Awalnya, Jessup menyediakan layanan gratis. Tetapi setelah "membantu" memberi naman 162.000 bayi, ia kemudian menerapkan biaya sekitar 60 sen. Hingga saat ini, situs tersebut telah menamai 677.929 bayi.
Jessup menyebut, penghasilan itu digunakan untuk membayar biaya kuliahnya, berinvestasi di properti, dan membayar kembali pinjaman sang Papa.
Sementara situs webnya, hanya membutuhkan tim kecil di Cina untuk mengelola operasi teknisnya.
"Saya masih memperbarui database setiap bulan, tetapi bisnis ini sepenuhnya otomatis, jadi saya fokus penuh pada studi saya," tuturnya.
Saat ini, Jessup sedang bernegosiasi dengan perusahaan yang ingin bekerja sama dengan bisnis tersebut.
Ia juga berencana untuk menggunakan pengalaman untuk usaha bisnis di masa depan.
"Saya berharap dapat menggunakan apa yang telah saya pelajari dari 'Special Name' sehingga saya dapat menambah nilai bagi bisnis lain," tutup Jessup.