Sampai saat ini, masih ada kekhawatiran tentang aspartam yang menyebabkan sejumlah masalah kesehatan seperti kanker. Namun hasil studi epidemiologi tentang kemungkinan hubungan antara aspartam dan kanker belum konsisten. Jadi aspartam belum secara meyakinkan dikaitkan dengan efek samping yang serius.
Akan tetapi bagi orang-orang tertentu, produk yang mengandung aspartam sebaiknya dihindari. Ini karena berpotensi menimbulkan efek samping yang berbahaya. Dimana aspartam bisa memengaruhi berat badan dengan meningkatkan nafsu makan. Artinya, bahwa pemanis meningkatkan nafsu makan. Salah satunya mengganggu proses pensinyalan yang biasanya terjadi saat seseorang makan makanan dengan lebih banyak kalori.
Dirilis dari Medicalnewstoday, sebuah studi tahun 2015 menemukan bahwa kadar aspartam yang tinggi dapat menyebabkan perubahan lain dalam tubuh seperti perubahan serum dan penanda stres oksidatif. Termasuk diabetes tipe 2. Asupan pemanis dalam jangka panjang secara teratur dapat mengganggu keseimbangan dan keragaman bakteri yang hidup di dalam usus. Jenis gangguan ini mengakibatkan intoleransi glukosa, yang dikenal sebagai faktor risiko diabetes tipe 2.
Nah, itulah kelima fakta mengenai aspartam. Di sisi lain, aspartam juga merupakan komponen dari beberapa obat.