Tahukah kamu, Tahun Baru Imlek dianggap sebagai hari libur besar untuk orang Tionghoa. Ini memiliki pengaruh pada perayaan tahun baru di tetangga geografis Tiongkok. Termasuk budaya yang dengannya orang Tionghoa berinteraksi meluas. Sedangkan satu hal unik terkait perayaan tersebut adalah penyebutan nama Imlek tidak berlaku di China atau warga keturunan China di negara lain. Di Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Malaysia dan Singapura sendiri mereka tidak kenal dengan kata Imlek.
Terkait perayaan untuk menyambut awal musim semi, Marcus A.S dalam bukunya yang berjudul Hari-Hari Raya Tionghoa terbitan Suara Harapan Bangsa menyebutkan dahulu orang Tionghoa akan mengucapkan "Sin Cun Kion Hi". Sejak kemunculan beberapa filsuf, perayaan Imlek dikaitkan nilai-nilai moral dan keagamaan. Lalu merayakan Imlek dengan sembahyang. Bahwa hingga kini penyambutan perayaan Imlek juga ada persembahan yang bersifat ritual.
Penganut Tridharma seperti Konghucu, Taoisme dan Buddha melakukan sembahyang sembari menyajikan makanan untuk Tuhan yang disebut sebagai Thien (Tian). Hingga kini, upacara yang bersifat ritual tersebut masih dilakukan oleh para penganut Tridharma. Namun perayaan yang terikat dengan unsur agama sebenarnya tidak terjadi saat China pertama kali berdiri. Oleh karena itu, Imlek hanya sekadar perayaan menyambut tahun baru tanggal satu di bulan satu menurut penanggalan lunar.
Nah, itulah penjelasan mengenai Tahun Baru Imlek di tahun 2023. Tahun Baru Imlek senantiasa identik pada sesuatu yang baru dan penuh kemakmuran serta kebahagiaan.