Ilustrasi - Pexels/Daniel Reche
Abdul Mukid (22) merasakan kesedihan yang amat dalam setelah sahabatnya, Faiqotul Hikmah (22) menjadi korban meninggal dunia tragedi Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) malam.
Mukid dan Faiq sendiri merupakan suporter Arema FC. Keduanya diketahui kerap datang ke Kanjurhan untuk melihat tim Singo Edan bertanding. Laga sengit yang digelar pada Sabtu (1/10/2022) kemarin merupakan pertandingan yang mereka tunggu.
Niat mereka untuk menonton laga tersebut sempat surut akibat harga tiket yang terlalu mahal. Tiket yang sudah dipesan sempat dibatalkan. Tiket akhirnya dipesan kembali, namun hanya Faiq yang mendapatkan.
Walau belum mengantongi tiket masuk, Mukid dan Faiq tetap berangkat ke stadion. Setiba di tempat, ia menceritakan bahwa hanya empat orang yang bisa masuk dari rombongannya. Ia sendiri tak bisa masuk lantaran tidak memiliki tiket.
Mengetahui adanya kerusuhan di dalam area stadion, Mukid berusaha masuk. Ia akhirnya membeli tiket di calo seharga Rp75.000. Sebelum membeli tiket, ia sudah berusaha menghubungi Faiq namun tak bisa.
Mukid masuk ke stadion beberapa menit sebelum pertandingan usai. Setelah pertandingan selesai, situasi pun memanas dan akhirnya terjadi kericuhan. Saat itu, Mukid hanya memikirkan keselamatan Faiq. Ia pun menerobos kerumunan suporter.
Sekitar pukul 23.30 WIB, Mukid berhasil menemukan Faiq usai dihubungi oleh rekan sesama suporter dari Jember. Ia mengatakan saat itu Faiq ada di sebuah gedung yang masih di kawasan stadion. Sayangnya, Faiq sudah meninggal dunia.
Menurut berita yang beredar, pihak keluarga dari Faiq menceritakan perilakunya sepekan terakhir sebelum meninggal dunia. Nurlaila, kakak pertama Faiq bercerita bahwa seminggu terakhir Faiq selalu tidur bersama mamanya.
Tak hanya itu, Laila bercerita bahwa Faiq juga lebih banyak bergurau dengan orangtua dan saudaranya dalam beberapa hari terakhir.