Alasan Rachel Vennya Soal Keputusannya Membuka Hijab

Diakui Rachel kalau keputusannya melepas hijab adalah pilihannya diri sendiri. Dulu ia sangat takut mengecewakan orang lain dengan keputusan yang diambilnya. Kini, ia ingin bisa lebih ringan untuk memutuskan hal yang terbaik bagi dirinya.

Hal itu juga termasuk saat dirinya dulu memutuskan untuk berhijab. Hal yang terpenting tentunya baik berhijab atau tidak, Rachel tetap menjadi sosok yang sama. 

"Pas aku memutuskan pakai hijab itu nggak ada paksaan dari siapa pun. Orang-orang ngomong 'hijrah' tapi aku anggap masih proses belajar. Aku sendiri saat itu memang mau pakai hijab dan sekarang aku mengubah penampilan juga karena aku mau. Ini nggak ada paksaan dari siapapun," jelas Rachel. 

Banyak asumsi yang menyebut jika Rachel Vennya memiliki masalah mengenai keluarganya hingga ingin melepaskan hijabnya. Dijawab Rachel jika sebelum memutuskan mengubah penampilan, ia meminta izin kepada suaminya, Niko Al-Hakim. 

"Ketika aku ingin buka hijab, aku bilang ke dia, terus dia bilang 'apa nggak sayang?' dan aku sempat nanya 'boleh nggak?', dia bilang 'apapun yang bikin kamu happy'," terang Rachel.

Rachel Vennya memang tidak membenarkan keputusannya ini, tapi ia berusaha meyakinkan bahwa dengan atau tanpa hijab Rachel tetaplah orang yang sama. 

"Aku tahu itu satu hal yang tidak patut untuk dicontoh. Pas aku berusaha mengubah penampilan dengan membuka hijab itu aku kayak gemetaran. Mungkin banyak orang yang mikir kenapa? apa yang salah? Padahal ketika aku pakai hijab dan nggak pake pun tetap aku, penampilan aja yang beda. Mungkin awal agak aneh dan lucu tapi isinya nggak berubah sama sekali," tutur Rachel. 

Hidup dan tumbuh menjadi dewasa memang penuh lika-liku. Tidak semuanya bisa berjalan seperti apa yang kita inginkan. Rachel ingin anak-anaknya sadar akan hal itu kelak. 

Ia ingin anak-anaknya tumbuh menjadi pribadi yang penuh pengertian dengan keadaan yang terjadi. 

"Aku ingin mereka pengertian sama kondisi apapun itu. Kita nggak bisa hidup dengan posisi yang selalu kita mau, ada kalanya dunia itu kejam banget sama kita," pungkasnya. 

Pesan untuk anaknya itu agar kelak, Xabiru dan Chava bisa menjalani hidup secara penuh. Serta menyadari bahwa mereka selalu dikeliling orang yang menyayangi apapun keadaannya. 

"Aku ingin bilang kalau misalnya nanti hidup kamu susah atau nggak nyenengain ya nggak apa-apa, itu wajar, tapi jangan sampai merasa kalau kamu tuh nggak ada yang sayang, karena kasih sayang itu sendiri berlimpah. Aku cuman ingin mereka tahu kalau anak-anak aku itu di sayang banyak orang," tuturnya.

Kehidupan sebagai manusia kadang membuat kita lelah dan letih. Bahkan jalan yang kita lalui kadang terseok tak berarah.

Namun, dalam setiap jalan yang tak mulus, akan ada akhir dan persimpangan yang membuat kita tersenyum. Semoga Mama Rachel dan keluarga selalu bahagia dan mengahadapi segala masalah dengan ikhlas ya, Ma.