Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
7 Ciri-Ciri Infeksi Kelenjar Getah Bening yang Perlu Diperhatikan
istockphoto/Staras

Intinya sih...

  • Benjolan terasa nyeri saat disentuh, menandakan kelenjar sedang melawan virus atau bakteri

  • Kulit di atas benjolan tampak kemerahan dan terasa hangat, menunjukkan adanya peradangan pada jaringan sekitar kelenjar

  • Disertai gejala infeksi lain seperti demam, sakit tenggorokan, flu, atau batuk karena kelenjar bekerja menyaring patogen dari infeksi utama di tubuh

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Mama mungkin sering mendengar tentang penyakit kelenjar getah bening. Tapi sebenarnya apa sih kelenjar getah bening?Kelenjar getah bening berperan penting dalam menjaga sistem kekebalan tubuh.

Saat tubuh melawan infeksi, bagian ini bisa mengalami pembengkakan atau peradangan. Kondisi tersebut disebut limfadenitis dan biasanya menjadi sinyal bahwa sistem imun sedang bekerja keras.

Menurut Mayo Clinic, pembengkakan paling sering terjadi di area leher, ketiak, atau selangkangan. Meski sebagian besar tidak berbahaya, penting untuk mengenali ciri-cirinya nya agar tidak terlambat mendapatkan perawatan.

Untuk mengetahui lebih lanjut, Popmama.com telah merangkum 7 ciri-ciri infeksi kelenjar getah bening yang perlu diperhatikan. Yuk simak penjelasan dibawah ini.

1. Benjolan terasa nyeri saat disentuh

Freepik/Lifestylememory

Menurut Healthline, salah satu gejala utama infeksi kelenjar getah bening adalah munculnya rasa nyeri ketika disentuh. Benjolan bisa terasa lunak atau nyut-nyutan terutama saat tubuh sedang melawan virus atau bakteri.

Nyeri ini muncul akibat peningkatan aliran darah dan tekanan dari dalam kelenjar yang meradang. Rasa nyeri juga menjadi tanda bahwa sistem imun sedang aktif menyaring mikroorganisme di dalam kelenjar.

Tekanan dari sel imun dan jaringan sekitarnya membuat area tersebut lebih sensitif. Jika benjolan makin nyeri, bertambah besar, atau muncul bersamaan dengan demam yang tak kunjung reda, kemungkinan ada infeksi lebih serius yang memerlukan pemeriksaan medis.

2. Kulit di atas benjolan tampak kemerahan dan terasa hangat

istockphoto/Tharakorn

Dilansir dari Medical News Today, infeksi menyebabkan peradangan pada jaringan sekitar kelenjar, sehingga kulit di atasnya menjadi merah, hangat, dan terkadang agak bengkak.

Kondisi ini menunjukkan bahwa tubuh sedang meningkatkan sirkulasi darah untuk mengirim sel imun ke area tersebut. Selain perubahan warna, kulit bisa lebih sensitif atau terasa nyeri ringan.

Pada beberapa kasus, muncul rasa gatal atau ketidaknyamanan akibat pelepasan zat kimia peradangan dari sel imun. Hal ini menandakan untuk segera ditangani secara serius lho, Ma.

Kompres hangat dapat membantu meningkatkan aliran darah dan mengurangi nyeri, tetapi hindari memijat benjolan secara berlebihan karena bisa memperburuk iritasi.

Jika kemerahan makin meluas atau muncul nanah, itu bisa menandakan infeksi bakteri yang memerlukan penanganan dokter. Jangan sepelekan ciri-ciri infeksi kelenjar getah bening ini ya, Ma!

3. Disertai gejala infeksi lain

Freepik/pvproductions

Infeksi kelenjar getah bening jarang berdiri sendiri. Biasanya, pembengkakan terjadi bersamaan dengan gejala lain seperti demam, sakit tenggorokan, flu, atau batuk.

Mayo Clinic menjelaskan hal ini terjadi karena kelenjar getah bening bekerja menyaring patogen dari infeksi utama di tubuh. Secara tidak langsung, penyebab inilah yang dapat membuat adanya pembengkakan pada kelenjar getah bening.

Jika sumber infeksi tidak diatasi, pembengkakan bisa bertahan lebih lama. Menurut Cleveland Clinic, pembengkakan sering muncul di area terdekat dengan sumber infeksi, misalnya leher saat radang tenggorokan atau ketiak jika ada infeksi kulit pada lengan.

Gejala seperti demam, pilek, atau nyeri tenggorokan bisa muncul lebih dulu, lalu diikuti pembengkakan sebagai respon tubuh terhadap infeksi utama. Coba mulai sekarang perhatikan bagian tubuh Mama atau keluarga jika sudah mengalami ciri-ciri ini.

4. Benjolan terasa lunak dan dapat digerakkan

istockphoto/Izzet Esmece

Dilansir IDN Times, benjolan akibat infeksi biasanya terasa lunak, kenyal, dan bisa digerakkan saat ditekan. Kondisi ini menandakan pembengkakan bersifat reaktif, respon tubuh terhadap infeksi sementara.

Berbeda dengan benjolan akibat kondisi serius seperti kanker, yang keras, tidak bisa digerakkan, dan menempel di jaringan bawah kulit. Benjolan reaktif bisa muncul tunggal atau berkelompok, tergantung lokasi infeksi.

Misalnya, radang tenggorokan menyebabkan pembengkakan di leher bagian bawah rahang, sementara infeksi kulit di lengan atau ketiak bisa menyebabkan kelenjar di area itu ikut membesar.

Benjolan biasanya mengecil dalam dua hingga empat minggu setelah infeksi mereda, namun jika ukuran terus bertambah atau keras, pemeriksaan lebih lanjut diperlukan. Jangan menunda karena lebih baik periksa lebih dini sebelum terlambat.

5. Pembengkakan muncul secara tiba-tiba

Freepik/kjpargeter

Menurut MedlinePlus, pembengkakan kelenjar bisa muncul hanya dalam satu hingga dua hari setelah tubuh terkena infeksi. Kondisi ini biasanya tidak berbahaya dan merupakan reaksi alami tubuh. Kelenjar membesar untuk menampung sel imun yang bekerja melawan infeksi.

Munculnya pembengkakan yang cepat menunjukkan tubuh memberikan respons imun aktif terhadap infeksi atau peradangan baru. Biasanya ukuran kelenjar kembali normal setelah infeksi utama sembuh.

Namun, jika pembengkakan disertai demam tinggi, nyeri berat, atau kulit di sekitarnya merah dan panas, kemungkinan ada infeksi bakteri yang memerlukan antibiotik. Jangan asal minum obat dan sebaiknya periksa kepada ahlinya ya, Ma!

6. Disertai demam dan tubuh terasa sangat lelah

istockphoto/Nuttawan Jayawan

Mount Sinai Hospital menjelaskan infeksi kelenjar getah bening dapat memicu demam ringan hingga sedang karena tubuh meningkatkan suhu untuk melawan mikroorganisme. Tubuh juga sering terasa lelah, lesu, dan sulit fokus.

Rasa lelah muncul karena energi tubuh dialihkan untuk memperkuat sistem imun. Beberapa orang juga mengalami nyeri otot, sakit kepala, dan keringat malam. Penting menjaga pola tidur, mengonsumsi makanan bernutrisi tinggi, serta memperbanyak cairan.

Makanan kaya vitamin C dan zinc seperti jeruk, jambu, dan kacang-kacangan dapat mempercepat pemulihan. Apabila demam tidak turun dalam beberapa hari atau tubuh semakin lemah, segera konsultasi dokter untuk memastikan tidak ada infeksi lanjutan.

7. Benjolan tidak mengecil setelah beberapa minggu

istockphoto/JodiJacobson

Kelenjar getah bening yang sehat akan kembali normal setelah infeksi hilang. Jika benjolan tetap besar, keras, atau tidak bergerak setelah dua hingga empat minggu, itu bisa menjadi tanda kondisi lebih serius.

Pembengkakan kronis bisa disebabkan infeksi tidak sembuh total, tuberkulosis kelenjar, atau limfoma. Segera periksakan diri jika pembengkakan disertai penurunan berat badan, keringat malam berlebih, atau demam berkepanjangan.

Infeksi kelenjar getah bening umumnya bukan kondisi berbahaya, namun tetap perlu diperhatikan. Mengenali ciri-ciri infeksinya sejak awal membantu menentukan kapan harus mencari pertolongan medis.

Pembengkakan ringan bisa sembuh dengan istirahat cukup, banyak minum air putih, dan menjaga daya tahan tubuh. Jika gejala semakin berat, pemeriksaan medis adalah langkah paling aman.

Demikianlah rangkuman mengenai 7 ciri-ciri infeksi kelenjar getah bening yang perlu diperhatikan. Tubuh selalu memberikan sinyal ketika ada ketidakseimbangan dan kelenjar getah bening adalah salah satu cara tubuh menyampaikannya.

Editorial Team