Jawa Barat menjadi provinsi dengan jumlah penduduk di Indonesia yang 50 persen penduduknya tinggal di urban area. Tentu ada konsekuensi yang dirasakan dari pasarnya pertumbuhan penduduk, salah satunya adalah pemicu kerusakan lingkungan.
Berbicara soal isu sampah, belakangan ini diketahui total sampah yang ada di Jawa Barat sudah menyentuh angka 25.000 ton per hari. Kebijakan pengolahan sampah sendiri sudah diatur dalam Jakstrada atau kebijakan strategis daerah.
Sayangnya, langkah tersebut belum maksimal dan masih ada banyak porsi sampah yang belum dikelola dengan baik.
"Nah ini baru sekitar 57 persen untuk penanganan yang tercapai dan 17 persen untuk pengurangan. Artinya masih banyak porsi sampah yang belum terkelola dengan baik," kata Maria Angela Novi Prasetiati dalam acara Indonesia Sustainability Forum 2023 pada Kamis (7/9/2023).
Dari permasalahan tersebut ada banyak dampak yang ditimbulkan, salah satunya ialah penumpukan sampah yang dikirim dari kota ke TPA Sarimukti.
Jawa Barat sendiri kini sudah berkolaborasi dengan salah satu perusahaan multinasional untuk bahu membahu untuk menangani permasalahan tersebut dengan program bertajuk Conscious Living.
Dengan adanya program tersebut, nantinya sampah-sampah yang dipakai oleh konsumen atau masyarakat, diharapkan tidak akan berakhir di TPA, melainkan diolah kembali demi dampak positif terhadap lingkungan.
Untuk itu, simak informasi yang sudah Popmama.com rangkum berikut ini mengenai program conscious living, mengubah pola konsumsi masyarakat untuk kembali mengelola produknya setelah digunakan.
Disimak, yuk!
