Menyadari perkembangan zaman yang semakin berubah, content creator menjadi salah satu pekerjaan impian di industri media. Tren ini didukung oleh data dari Adobe, dalam risetnya yang berjudul "Future of Creativity" pada tahun 2022, menunjukkan bahwa saat ini satu dari empat orang berprofesi sebagai kreator.
Saat ini terhitung 50 juta influencer, artis, tenaga pendidik, tokoh masyarakat, dan changemakers yang ada di dalam ekosistem berkarya ini.
Di Indonesia, potensi content creator sebagai pekerjaan yang diminati di masa depan semakin besar. Dengan total populasi usia muda yang tinggi, sekitar 53,81% dari total populasi, Indonesia merupakan potensi yang berisikan content creator dengan ide-ide kreatif untuk membuat konten yang menarik, mendidik dan menghibur.
Seiring dengan semakin banyaknya konten yang dibuat, content creator membuat konten spesifik yang membedakan mereka dengan content creator lainnya. Selain itu, mereka juga membangun komunitas berisikan audiens yang loyal mengonsumsi konten-kontennya.
Loyalitas audiens dan penggerakan para content creator mampu memengaruhi keputusan beli pengikutnya, brand melihat potensi besar profesi ini dalam mempromosikan produk dan jasa mereka secara lebih efektif dan terarah.
Dari sisi content creator, kerja sama dengan brand dapat meningkatkan portfolio mereka yang nantinya akan mengukuhkan branding mereka sebagai content creator terpercaya. Simbiosis mutualisme antara content creator dan brand inilah yang melahirkan ekosistem creators economy.
Berikut ini Popmama.com akan mengulas mengenai creators economy. Cek informasi selengkapnya di bawah ini.
