Selama ini, nama-nama besar di dunia bisnis Indonesia sering dikaitkan dengan kelompok elite “9 Naga” yang mendominasi sektor keuangan dan properti.
Namun, kini muncul pendatang baru yang tak kalah kuat pengaruhnya, yakni 9 Haji. Bedanya, mereka bukan berasal dari ibu kota, tapi sukses membangun bisnis raksasa di beberapa daerah penghasil sumber daya alam.
Dengan mengandalkan industri tambang, energi, hingga pengolahan hasil bumi, para 9 Haji ini berhasil mencuri perhatian lewat strategi bisnis dari hulu ke hilir.
Nggak hanya menguasai sektor vital, mereka juga membuktikan kalau pengusaha daerah bisa punya peran besar dalam peta ekonomi nasional.
Siapa saja sosoknya? Berikut Popmama.com telah merangkum informasi tentang daftar 9 Haji yang diisukan akan geser 9 Naga. Simak di bawah!
Daftar 9 Haji yang Diisukan Akan Geser 9 Naga

Intinya sih...
9 Haji dengan kekayaannya diisukan akan geser 9 Naga.
Ada keluarga Hadji Kalla, dominasi bisnis di Sulawesi.
Di samping itu, ada Haji Mahmud, pemilik Bosowa Group dari Barru.
1. Haji Isam, Arsitek Jhonlin Group
Samsudin Andi Arsyad atau Haji Isam mungkin tak asing di dunia bisnis Tanah Air. Namun, sedikit yang tahu kalau pengusaha asal Bone ini pernah menjalani hidup sebagai sopir angkutan kayu.
Dari pekerjaan serabutan itulah, ia mulai mengenal dunia tambang dan akhirnya membangun langkah awal menuju bisnis besar.
Lewat Jhonlin Group yang ia dirikan sejak 2003, Haji Isam kini menaungi berbagai lini usaha strategis, mulai dari tambang batu bara, perkebunan sawit, hingga transportasi udara.
Meski kekayaannya fantastis, ia dikenal sebagai sosok yang sederhana, aktif dalam kegiatan sosial, dan gemar off-road di tengah kesibukannya sebagai pengusaha sukses.
2. Keluarga Hadji Kalla, kuasai berbagai bisnis di Sulawesi
Berawal dari usaha keluarga bernama NV Hadji Kalla yang berdiri sejak 1952, dinasti bisnis ini terus tumbuh dipimpin generasi penerusnya, termasuk mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Kini, Kalla Group dikenal sebagai salah satu raksasa bisnis di Indonesia Timur, dengan kekuatan utama di sektor otomotif lewat brand, seperti Toyota, Kia, hingga layanan rental kendaraan skala besar.
Menariknya, ekspansi mereka tak hanya berhenti di dunia otomotif. Kalla Group juga merambah ke konstruksi, properti, jasa keuangan, agribisnis, sampai media.
Meski sudah menjadi konglomerat modern, mereka tetap menjunjung nilai budaya Bugis-Makassar dengan menjalankan nilai sosial lewat program pemberdayaan masyarakat.
3. Aksa Mahmud, pemilik kerajaan bisnis Bosowa
Muhammad Aksa Mahmud adalah kisah nyata bahwa latar belakang sederhana bukan penghalang untuk sukses besar. Lahir di Barru, Sulawesi Selatan, ia tumbuh di keluarga petani dan sempat berjualan es balok serta kurma saat kecil.
Lulus dari STM Makassar, Aksa memulai langkahnya di dunia usaha dengan menjadi agen mobil Datsun lewat CV Moneter pada 1973.
Kini, Bosowa Group yang ia bangun menaungi berbagai bisnis besar, mulai dari pabrik semen, distributor mobil, jalan tol, hingga sektor energi dan keuangan.
Kekayaannya ditaksir mencapai Rp16 triliun. Tak hanya aktif di dunia usaha, Aksa juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua MPR, ini menunjukkan kiprahnya di panggung politik nasional.
4. Haji Rasyid, pebisnis sawit ternama di Kalimantan Tengah
Berangkat dari industri kayu, Haji Rasyid perlahan membangun Citra Borneo Indah Group hingga akhirnya beralih ke sektor sawit.
Kini, lewat PT Sawit Sumbermas Sarana, ia mengelola lebih dari 100 ribu hektar lahan dan menjadikannya salah satu pemain besar di industri kelapa sawit nasional.
Meski sempat menuai kontroversi soal isu lingkungan, kiprah bisnisnya turut mendorong roda ekonomi Kalimantan Tengah.
Lewat Abdul Rasyid Foundation, ia juga rutin menyalurkan zakat, memberi bantuan sosial, hingga mendukung atlet lokal.
5. Haji Leman, founder Hasnur Group yang dilanjutkan keturunannya
Berawal dari usaha angkutan sungai pada 1966, mendiang Haji Leman bersama istrinya, Hj. Nurhayati, membangun Hasnur Group dari nol.
Bisnis keluarga ini kini menjelma menjadi salah satu konglomerasi terbesar di Kalimantan Selatan, dengan lini usaha mulai dari tambang batubara, agribisnis, pelayaran, hingga media dan sepak bola.
Warisan bisnis tersebut kini diteruskan oleh ketujuh anaknya, termasuk Hasnuryadi Sulaiman yang juga aktif di dunia politik sebagai anggota DPR RI.
6. Haji Ijai, pengusaha tambang di Tapin
Muhammad Zaini Mahdi atau akrab disapa Haji Ijai, berasal dari Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan. Ia membangun bisnis tambangnya melalui PT Batu Gunung Mulia dan PT Binuang Mitra Bersama.
Saat ini, bisnis tambangnya mampu memproduksi hingga jutaan ton batubara per bulan dan mempekerjakan ribuan karyawan.
Meski dikenal memiliki gaya hidup mapan, Haji Ijai tetap aktif memberi kontribusi ke masyarakat, termasuk dalam pembangunan fasilitas ibadah.
7. Anif Shah, raja bisnis kelapa sawit dengan 30.000 hektare
Anif Shah memulai bisnis kelapa sawit sejak 1982, jauh sebelum komoditas ini menjadi primadona di Sumatera Utara.
Berawal dari 1.500 hektare lahan di Langkat, kini ALAM Group miliknya mengelola sekitar 30.000 hektare perkebunan yang tersebar hingga ke Riau.
Ciri khas usahanya terletak pada kemitraan yang kuat dengan petani plasma, kawasan properti elit seperti Cemara Asri, hingga pemanfaatan limbah CPO menjadi kompos.
Ia juga menjalankan usaha sarang burung walet untuk mendukung kegiatan sosial. Kini, bisnisnya diteruskan oleh sang putra, Musa Rajecksjah.
8. Robert Wachjo, stakeholder industri tambang emas Indonesia
Robert Nitiyudo Wachjo dikenal sebagai tokoh penting di industri tambang emas Indonesia, terutama setelah berhasil mengakuisisi mayoritas saham tambang emas Gosowong di Halmahera Utara dari perusahaan Australia pada 2020.
Sejak saat itu, ia berhasil menghidupkan kembali tambang seluas 29.000 hektare dan membuka lapangan kerja bagi 3.000 orang.
Sosoknya juga dikenal dengan jiwa sosialnya yang tinggi. Ia aktif merenovasi rumah ibadah, membedah ribuan rumah warga, hingga mengucurkan bantuan kesehatan selama pandemi.
9. Haji Ciut, crazy rich Kalimantan Selatan
Muhammad Hatta atau Haji Ciut dikenal publik sebagai crazy rich asal Kalimantan Selatan. Kekayaannya berasal dari bisnis tambang batubara dan properti yang terlihat dari hunian mewah berhelipad, deretan mobil mahal, hingga peliharaan dengan nilai fantastis.
Meski sempat menuai kritik karena gaya hidupnya, Haji Ciut tetap mencerminkan potensi kekayaan besar dari sektor sumber daya alam daerah. Ia juga jadi bagian dari generasi baru taipan yang mulai mencuri perhatian di luar lingkaran bisnis elite nasional.
Itu dia informasi tentang daftar 9 Haji yang diisukan akan geser 9 Naga. Kehadiran mereka menunjukkan bahwa kekuatan ekonomi tak lagi terpusat di ibu kota, tapi juga tumbuh pesat dari daerah.
Dengan mengandalkan potensi lokal dan strategi bisnis jangka panjang, para pengusaha ini berhasil membuktikan bahwa kiprah mereka layak diperhitungkan dalam peta ekonomi nasional.